- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 15 Desember 2024 | 03:01 WIB
: ITS Jalin Kerja Sama dengan Indonesia Blockchain Center bidang Manajemen Basis Data. foto: dok.ITS
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Minggu, 15 Desember 2024 | 03:07 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 103
Surabaya, InfoPublik - Mendengar kata Blockchain di kalangan masyarakat, mungkin masih sangat asing untuk diketahui. Blokchain merupakan suatu inovasi dengan tipe sistem manajemen basis data khusus yang memiliki lebih banyak fitur dibandingkan basis data biasa.
Untuk itu, guna mengambil selangkah lebih maju, sebagai kampus berbasis teknologi bergengsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan jalinan kerja sama yang berupa penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Indonesia Blockchain Center.
Jalinan kerja sama ITS ini, merupakan pelopor pengembangan blockchain melalui pendirian cabang pertama Indonesia Blockchain Center di Indonesia yakni ITS Chapter, yang berpusat di Departemen Manajemen Bisnis (MB) ITS.
Sebagai informasi, Indonesia Blockchain merupakan bagian dari PT. Digital Syariah Teknologi di Indonesia. Sedangkan PT. Digital Syariah Teknologi berada di bawah naungan Dubai Blockchain Center, yakni Blockchain Center resmi yang berada dalam Kementerian Perekonomian Dubai.
Saat dikonfirmasi, Sabtu (14/12/2024), Ketua Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) ITS, Arman Hakim Nasution menyampaikan, jalinan kerja sama berupa MoU ini adalah langkah strategis untuk membangun ekosistem blockchain yang mendukung pendidikan, riset, dan pengembangan teknologi di Indonesia.
“ITS Chapter itu merupakan cabang dari Indonesia Blockchain Center yang pertama di Indonesia. Karena kita yang memulainya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arman menerangkan, nantinya pusat riset blockchain akan ditempatkan di Departemen Manajemen Bisnis ITS, lengkap dengan ruang khusus untuk pengembangan keilmuan. Disebutkannya, saat ini sudah ada empat dosen ITS yang sudah tersertifikasi.
"Satu bulan setengah yang lalu kita juga sudah ke beberapa Perguruan Tinggi Negeri atau PTN dan Perguruan Negeri Swasta atau PTS, termasuk di Jakarta itu Universitas Gunadharma untuk mensosialisasikan Indonesia Blockchain Center itu,"katanya.
Potensi besar blockchain sebagai teknologi yang menjanjikan, Arman menjelaskan, dapat menguatkan keamanan data, sehingga kehadiran pusat riset Blockchain di ITS memang hal yang tepat saat ini.
“Blockchain itu adalah sistem web3.0. Kita belajar sistem keamanan datanya, bukan Bitcoin-nya. Sehingga ke depan, Indonesia mungkin akan memiliki kekuatan dari sisi manajemen data dan security yang jauh lebih baik,” ungkap Arman.
Menurut Arman, kerja sama ini juga memberi peluang besar bagi mahasiswa ITS untuk mengembangkan potensi masuk ke dunia Blockchain sebagai pilihan karir di masa depan.
“Misalnya, untuk posisi web designer berbasis blockchain, gajinya bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp30 juta, tidak seperti pembuatan web 1.0 yang sudah tidak relevan di zaman sekarang,”imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Digital Syariah Teknologi sekaligus perwakilan Indonesia Blockchain Center, Haji Hambali menegaskan, jalinan kerja sama ini ialah wujud upaya dalam membangun kompetensi blockchain di Indonesia.
“Sertifikat internasional yang diterbitkan Dubai Blockchain Center adalah senjata bagi mahasiswa untuk mencari kerja dengan teknologi web3,”jelas Haji Hambali.
Nilai pentingnya blockchain sebagai teknologi masa depan, dikatakan Haji Hambali, dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Mahasiswa adalah ujung tombak negara. Dengan blockchain, mereka akan siap menghadapi tantangan modernisasi perekonomian dunia,”imbuhnya.
Dengan berdirinya Indonesia Blockchain Center di ITS, Haji Hambali menilai, hal tersebut dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk bersaing di pasar global.
“Indonesia Blockchain Center berjuang untuk mensosialisasikan ilmu blockchain ke seluruh Indonesia. Dengan teknologi ini, kita tidak akan ketinggalan secara perekonomian,” pungkasnya. (MC Jatim/ida-vin)