- Oleh MC KAB ACEH TENGAH
- Senin, 16 Desember 2024 | 16:21 WIB
: Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah secara resmi meluncurkan proyek Resolve (Addressing Deforestation and Livelihoods through Inclusive Coffee Supply Chains Project) pada Rabu (11/12/2024). Peluncuran yang berlangsung di Parkside Petro Gayo Takengon ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah, Erwin Pratama, S.STP, M.Si., serta berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan PT. Rainforest Alliance, Inc., petani kopi, komunitas lokal, dan jajaran pemerintah daerah.
Oleh MC KAB ACEH TENGAH, Senin, 16 Desember 2024 | 14:41 WIB - Redaktur: Juli - 97
Takengon, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah secara resmi meluncurkan proyek Resolve (Addressing Deforestation and Livelihoods through Inclusive Coffee Supply Chains Project) pada Rabu (11/12/2024).
Peluncuran yang berlangsung di Parkside Petro Gayo Takengon ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah, Erwin Pratama, serta berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan PT Rainforest Alliance, Inc., petani kopi, komunitas lokal, dan jajaran pemerintah daerah.
Proyek Resolve merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan PT Rainforest Alliance, Inc. yang bertujuan untuk mengatasi deforestasi, meningkatkan mata pencaharian masyarakat, serta mendorong pembangunan hijau yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Erwin Pratama menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia, Aceh Tengah memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi ekosistemnya sambil memaksimalkan potensi ekonomi dari kopi.
“Keunggulan geografis dan kesuburan tanah Gayo telah menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan. Namun, kita juga dihadapkan pada tantangan besar, yakni upaya mencegah deforestasi, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta memperkuat mata pencaharian masyarakat petani kopi,” ujar Erwin.
Proyek Resolve dirancang untuk menjawab tantangan tersebut dengan tiga tujuan utama: mengatasi deforestasi, meningkatkan kesejahteraan petani kopi, dan mendorong pembangunan hijau yang inklusif.
Erwin menyampaikan apresiasinya kepada PT Rainforest Alliance, Inc. yang mendukung inisiatif ini dengan teknologi, pengetahuan, dan jaringan global mereka. “Kami percaya bahwa proyek ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Semoga ini menjadi model kolaborasi yang dapat direplikasi di daerah lain,” tambahnya.
Ia juga mengajak para petani kopi di Aceh Tengah untuk aktif memanfaatkan program ini sebagai peluang meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. “Partisipasi aktif dan komitmen kita semua akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berkomitmen untuk mendukung keberhasilan proyek ini melalui kebijakan yang tepat, fasilitasi optimal, dan sinergi antarlembaga.
Proyek Resolve diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekaligus menjaga warisan lingkungan yang berharga. “Proyek ini bukan hanya tentang peningkatan ekonomi lokal melalui kopi, tetapi juga tentang komitmen kita menjaga hutan, alam, dan lingkungan untuk generasi mendatang,” ungkap Erwin.
Peluncuran proyek ini mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan. “Marilah kita bersama-sama menjaga semangat kolaborasi ini demi mewujudkan Aceh Tengah yang lebih baik, hijau, dan sejahtera,” tutup Erwin.
Dengan diluncurkannya proyek Resolve, Aceh Tengah diharapkan menjadi model pengelolaan kopi yang berkelanjutan dan inklusif, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi aset tak ternilai bagi masa depan.(Fasya Harsa/MC Aceh Tengah)