Sepekan Terakhir, Buleleng Dilanda Puluhan Bencana, Apa Saja Pengaruh dan Antisipasinya?

: Menurut data dari Stasiun Klimatologi BBMKG Wilayah III Denpasar, cuaca ekstrem kali ini berpotensi berlangsung hingga pertengahan Januari 2025. (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 11 Desember 2024 | 15:08 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 166


Buleleng, InfoPublik - Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Buleleng, Bali, selama sepekan pertama Desember 2024 telah memicu puluhan bencana. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, ada 46 bencana terjadi dalam periode ini. Kejadian tersebut didominasi oleh pohon tumbang, banjir, tanah longsor, hingga kerusakan infrastruktur lainnya.

Seizin Kepala Pelaksana, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Buleleng, I Gusti Bagus Rony Ariyana, mengungkapkan angka ini merupakan rekor mingguan tertinggi sepanjang tahun 2024. Ia menjelaskan, peningkatan jumlah bencana ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang dipengaruhi fenomena La Nina.

“Beberapa wilayah seperti di Kecamatan Busungbiu, Banjar, Sukasada, dan Tejakula mengalami curah hujan dengan intensitas tinggi yang bahkan melebihi ambang batas normal. Wilayah-wilayah tersebut menjadi zona yang harus diwaspadai terhadap potensi banjir dan tanah longsor,” ujarnya di salah satu stasiun radio di Singaraja, Selasa (10/12/2024). 

Untuk mengantisipasi risiko bencana yang lebih besar, BPBD Buleleng bersama instansi terkait telah melakukan berbagai langkah pencegahan, seperti sosialisasi kepada masyarakat, pemangkasan pohon di jalur rawan, serta menyiagakan personel dan peralatan penanggulangan bencana. 

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG dan menghindari aktivitas di lokasi rawan bencana saat hujan deras," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi BBMKG Wilayah III Denpasar, Made Dwi Wiratmaja, menyebutkan bahwa cuaca ekstrem ini masih berpotensi berlangsung hingga pertengahan Januari 2025. Meski intensitas hujan diperkirakan sedikit menurun pada akhir Desember, namun peluang terjadinya hujan dengan intensitas tinggi masih bisa saja terjadi.

“Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Kami mendorong masyarakat untuk tidak memaksakan perjalanan di tengah cuaca buruk untuk menghindari risiko kecelakaan atau terjebak dalam situasi bencana,” katanya. 

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih aktif memantau prakiraan cuaca dini melalui kanal-kanal resmi BMKG. Ia menekankan pentingnya informasi prakiraan dini sebagai panduan untuk menghindari aktivitas yang berisiko tinggi saat cuaca ekstrem. (MC Kab.Buleleng/Skm/Kom)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BATANG
  • Kamis, 30 Januari 2025 | 18:13 WIB
Banjir Rendam Belasan Sekolah di Batang, KBM Beralih ke Pembelajaran Daring
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Kamis, 30 Januari 2025 | 05:33 WIB
Pemprov Kalbar Bantu 400 Paket Sembako dan PMT untuk Warga Singkawang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 29 Januari 2025 | 12:43 WIB
BPBD Lumajang Perkuat Sistem Peringatan Dini di Jalur Lahar Gunung Semeru
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 29 Januari 2025 | 11:27 WIB
Menteri PU Pantau Penanganan Darurat Jebolnya Tanggul Sungai Tuntang di Grobogan
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 26 Januari 2025 | 07:17 WIB
BPBD Padang Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem, Saluran Darurat Disiapkan
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Minggu, 26 Januari 2025 | 06:58 WIB
Layanan Dapur Umum Membantu Warga Terdampak Banjir Memulihkan Kehidupan
  • Oleh MC KAB KAYONG UTARA
  • Selasa, 21 Januari 2025 | 15:11 WIB
Banjir Kayong Utara: 53 KK Terisolasi, Pemkab Salurkan Bantuan Sekoci
  • Oleh MC KOTA BATAM
  • Rabu, 15 Januari 2025 | 17:52 WIB
Pemkot Batam Percepat Bantuan untuk Korban Longsor dan Banjir