- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Kamis, 28 November 2024 | 11:54 WIB
:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Selasa, 10 Desember 2024 | 20:03 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 141
Kota Bandung, InfoPublik - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekdaprov) Herman Suryatman menyampaikan apresiasi kepada media yang berperan aktif dalam merumuskan solusi kreatif untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Jabar.
“Saya bangga media mengambil peran strategis dalam merumuskan solusi kreatif untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 2025,” ujar Herman seusai acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 dengan tema "Elevating Productivity, Driving West Java’s Economic Acceleration” di Kota Bandung, Selasa (10/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa strategi pembangunan Jawa Barat pada 2025-2029 akan merujuk pada skenario Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), dengan target mencapai kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dan pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.
“Simulasi kami menunjukkan bahwa 2025 adalah tahun kritis untuk menuju 0 persen kemiskinan ekstrem. Saat ini, angka tersebut berada di 0,79 persen," terangnya.
Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi, Pemdaprov Jabar menargetkan mencapai 5,84 persen pada tahun 2025. "Itu berat, tapi inovasi seperti forum ini akan sangat membantu,” ujarnya.
Selain investasi, Herman menyoroti pentingnya menjaga tingkat konsumsi masyarakat, meningkatkan ekspor, dan memastikan keseimbangan neraca perdagangan. "Jangan sampai tingkat konsumsi masyarakat turun yang memantik kemiskinan. Konsumsi harus bagus, makan tiga kali mesti bergizi. Sekarang ada program makan siang bergizi itu akan membantu tingkat konsumsi," ungkapnya.
Optimisme Herman juga didukung oleh rencana peluncuran program percontohan penanganan kemiskinan ekstrem perkotaan di kawasan Bandung Raya.
Sebanyak 100 keluarga miskin akan diberikan pelatihan, pendampingan, akses permodalan, dan fasilitas hunian yang layak seperti rusunawa di Rancaekek dan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.
Program tersebut melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui skema kolaborasi. “Dengan rekayasa sosial dan digital yang masif, saya yakin Jawa Barat dapat tumbuh progresif dan inklusif. Semua pihak harus bergerak, dari desa hingga kota dengan semangat bahu-membahu,” pungkas Herman. (MC Prov. Jabar)