- Oleh MC KOTA TIDORE
- Senin, 6 Januari 2025 | 23:58 WIB
: Nilai Tukar Petani (NTP) Maluku Utara turun 0,66 persen pada November 2024 menjadi 103,23
Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 5 Desember 2024 | 11:50 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 158
Ternate, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada November 2024 mengalami penurunan sebesar 0,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya. NTP November tercatat di angka 103,23, lebih rendah dibandingkan Oktober yang mencapai 103,92.
Plt. Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, mengungkapkan penurunan ini disebabkan oleh kontribusi lima subsektor pertanian.
“Di antaranya subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,06 persen, Hortikultura 1,45 persen, dan Tanaman Perkebunan Rakyat 0,68 persen,” jelas Nurhidayat di Ternate, Kamis (5/12/2024).
Selain itu, subsektor Peternakan mengalami penurunan sebesar 0,17 persen, dan subsektor Perikanan turun 0,43 persen.
Meski NTP mengalami penurunan, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Maluku Utara menunjukkan kenaikan sebesar 0,28 persen, dari 121,53 pada Oktober menjadi 121,86 pada November 2024.
“Angka IKRT yang naik menunjukkan adanya peningkatan pengeluaran rumah tangga di wilayah ini,” tambah Nurhidayat.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Maluku Utara juga tercatat menurun sebesar 0,46 persen, dari 108,73 pada Oktober menjadi 108,22 pada November 2024.
NTP dan NTUP merupakan indikator penting untuk mengukur kesejahteraan petani. NTP mencerminkan daya beli petani terhadap barang dan jasa, sementara NTUP menunjukkan keseimbangan antara pendapatan dan biaya usaha pertanian. Nurhidayat menjelaskan, penurunan NTP mengindikasikan melemahnya daya beli petani.
“NTP yang rendah menunjukkan petani membutuhkan lebih banyak hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang mereka konsumsi maupun untuk biaya produksi,” jelasnya.
Melalui data ini, pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk mendukung sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di Maluku Utara. (MC Tidore)