- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 27 November 2024 | 02:53 WIB
: Lamongan Gelar Rakor Persiapan Musim Tanam dan Pencegahan Banjir. Sumber Foto: Diskominfo Lamongan
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 27 November 2024 | 02:54 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 49
Surabaya, InfoPublik - Memasuki musim penghujan 2024, Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan musim tanam I dan pencegahan banjir, di Ruang Rapat Kantor Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan.
Mengutip rilis humas Pemerintah Kabupaten Lamongan (26/11/2024), menurut Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, kegiatan persiapan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik masyarakat yang akan melakukan kegiatan pertanian dan mencegah terjadinya banjir di kawasan permukiman masyarakat hingga lahan mereka.
"Masuk musim penghujan tentu persiapan Pemkab Lamongan adalah koordinasi terkait menyiapkan musim tanam I dan pencegahan banjir," tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.
Bupati Lamongan menjelaskan selain membangun infrastruktur, dalam hal ini juga diperlukan pemeliharaan dan pemberdayaan masyarakat. Pasalnya, saat ini sudah mengalami perubahan dalam tata ruang dan pola perilaku masyarakat.
Melalui Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan, saluran pembuangan air terus dilakukan normalisasi. Hal ini memiliki tujuan mengoptimalkan fungsi saluran air dan mencegah banjir di Kabupaten Lamongan.
Normalisasi dilakukan menggunakan manual hingga teknik. Salah satunya melalui program inovasi gerakan bersih lumpur saluran dalam kota (Gempur Saloka). Pada tahun 2024, program inovasi Gempur Saloka sudah dimulai sejak bulan Juli lalu.
Tahun ini ada tiga titik yang difokuskan pelaksanaan Gempur Saloka. Di antaranya ialah kawasan Paciran-Brondong, Lamongan, dan Babat.
Sedangkan untuk untuk normalisasi saluran desa, baik itu untuk mendukung irigasi dan drainase terdapat 75 kegiatan normalisasi. Ini berhasil mencapai progres realisasi normalisasi 90% dari total normalisasi yang direncanakan.
"Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan rutin melakukan normalisasi saluran air, baik secara manual maupun menggunakan alat berat. Fokus kami adalah sedia payung sebelum hujan, jadi kegiatan normalisasi sudah kami mulai sejak bulan Juli lalu dan masih terus berlangsung hingga sekarang," jelas Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan, Gunadi.
Selanjutnya Gunadi menegaskan dalam melakukan normalisasi saluran air, Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan terus menjalin kerja sama dengan Dinas Perkim dan Cipta Karya Kabupaten Lamongan. Sesuai dengan kewenangan Dinas Perkim dan Cipta Karya menangani saluran air tertutup dalam kota, dan Dinas PU SDA menangani saluran pembuangan terbuka di wilayah kota.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat utara, Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan sudah membuka pintu Sluis Kuro tepatnya sebelah selatan pada Rabu lalu.
"Dalam hal membantu kebutuhan air untuk melakukan musim tanam I tahun 2025, kami sudah membuka pintu kuro. Sekarang kondisi sungai-sungai primer di Bengawan Jero hampir 80% sudah terisi semua, tinggal dibagikan ke petak-petak yang kecil," kata Gunadi.
Begitupun pada bidang pertanian, wilayah Lamongan ada sawah yang berada di hantaran Sungai Bengawan Solo, tadah hujan dan irigasi. Maka kebutuhan air untuk musim tanam I tahun 2025 sangat diperlukan, utamanya pada wilayah selatan (tadah hujan dan non irigasi). Karena di wilayah selatan ini ketersediaan air hanya bertumpu pada waduk/embung dan air hujan.
Sehingga Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan sejak tahun 2024 mencari beberapa titik yang ada sumber airnya di bawah tanah. Lalu ada program sumur pantek, yaitu sumur yang berfungsi sebagai cadangan air di area persawahan agar lahan pertanian tidak mengering saat musim kemarau.
Di Kabupaten Lamongan pada tahun 2024 terdapat 35 titik sumur pantek yang tersebar di wilayah Sukorame, Tikung, dan lainnya.
"Kabupaten Lamongan ini ada dua belahan, yakni utara dan selatan. Wilayah selatan yang dialiri Bengawan Solo ini bisa dikatakan aman untuk pasokan air. Masyaallah di sana sudah mulai tanam sejak bulan Oktober 2024. Sedangkan masyarakat yang wilayah selatan adalah wilayah tadah hujan, yang tentu ketersediaan air kurang. Namun kami DKPP bersama PU SDA terus berupaya menjaga ketersediaan air, sehingga masyarakat bisa melakukan musim tanam dan berhasil sampai panen nanti," terang Kepala DKPP Kabupaten Lamongan Mohammad Wahyudi.
Wahyudi melaporkan mulai bulan Oktober hingga November 2024 ini sudah ada 11.154 ha luas tanam padi dan 15.165 ha luas tanam jagung. Adapun target luas tanam padi di Kabupaten Lamongan pada musim tanam I tahun 2025 adalah 88 ribu ha. (MC Jatim/ida-idc/eyv)