- Oleh MC KOTA TIDORE
- Senin, 25 November 2024 | 12:03 WIB
: Pj. Sekda Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, saat diwawancarai awak media. (Foto: Y)
Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 25 November 2024 | 20:02 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 43
Ternate, InfoPublik – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Pelabuhan Semut, Mangga Dua, Ternate, Maluku Utara, telah mengakibatkan terganggunya operasional transportasi laut menuju Sofifi.
Dampaknya, penumpukan penumpang tak terhindarkan, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang tidak dapat berkantor karena speed boat tidak beroperasi.
Menanggapi situasi tersebut, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, menyatakan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk mencari solusi.
“Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder pada Selasa, 19 November, bertempat di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate,” ungkap Abubakar, Senin (25/11/2024).
Abubakar menambahkan, pemerintah telah mengintensifkan koordinasi dengan Pertamina dan pihak-pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM berjalan lancar.
“Tindak lanjutnya melibatkan semua unsur terkait, termasuk Pertamina. Saat ini, kami sedang menunggu data speed boat dari pihak koperasi untuk diajukan sebagai rekomendasi penerima pasokan BBM,” jelasnya.
Langkah tersebut diharapkan dapat segera mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi, sehingga operasional transportasi laut kembali normal.
“Dengan langkah ini, kami berharap kelangkaan BBM dapat segera teratasi, sehingga aktivitas masyarakat, termasuk ASN, tidak lagi terganggu,” tegas Abubakar.
Kelangkaan BBM di Ternate tidak hanya memengaruhi transportasi laut, tetapi juga menyebabkan penumpukan penumpang yang menunggu kepastian operasional speed boat.
Kondisi ini berdampak langsung pada kelancaran aktivitas masyarakat dan pelayanan pemerintahan, khususnya bagi ASN yang harus bepergian ke Sofifi untuk bekerja.
Pemerintah berharap langkah-langkah yang telah dilakukan, termasuk kerja sama dengan Pertamina dan stakeholder lainnya, dapat segera memberikan solusi atas masalah ini. (Wy/MC Tidore)