- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Rabu, 25 Desember 2024 | 18:31 WIB
: Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat meluncurkan empat inovasi aplikasi pelayanan publik dengan menekan tombol di Buleleng Command Center, Gedung Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng, Sabtu (23/11/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULELENG, Senin, 25 November 2024 | 10:07 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 138
Buleleng, InfoPublik - Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana meluncurkan empat inovasi aplikasi pelayanan publik strategis di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Lihadnyana ingin ada edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan dari keempat aplikasi tersebut.
Peluncuran dilakukan dalam acara soft launching di Buleleng Command Center, Gedung Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng, Sabtu (23/11/2024).
Keempat aplikasi tersebut adalah Sistem Terintegrasi Pelayanan Gawat Darurat (SI TRI DATU) RSUD Buleleng, Sistem Navigasi Akses Pemanfaatan Layanan dan Informasi Terintegrasi (SINGA PINTER) Dinas Kominfosanti Buleleng, Sinergitas Revitalisasi Inovatif Kekayaan Arsip dan Nilai Daerah Integratif (SRIKANDI BULELENG) Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Buleleng, serta Merajut Rantai Pangan (JUNTAI PANGAN) Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng.
Pj Bupati Lihadnyana dalam pengarahannya menjelaskan bahwa aplikasi ini pada hakikatnya adalah sebuah alat atau sarana yang harus ada umpan baliknya. Bukan hanya bagi pemberi pelayanan saja, melainkan yang dilayani atau masyarakat paham terhadap aplikasi dan pemanfaatannya. Sehingga, setiap aplikasi yang merupakan sebuah inovasi, khususnya peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN), diharapkan ada substansi edukasi kepada masyarakat yang dilayani.
“Karena banyak sekali ada aplikasi tetapi masyarakat tidak paham terhadap pemanfaatan aplikasi tersebut. Contohnya aplikasi di bidang transaksi keuangan elektronik. Banyak yang dilayani atau masyarakat belum paham terhadap hal tersebut,” ungkapnya.
Berdasarkan arahan dari Presiden RI, aplikasi yang jumlahnya sudah banyak akan disederhanakan. Banyaknya aplikasi ini bisa saja menghambat pelayanan itu sendiri karena masyarakat belum paham dan juga tidak efisien dalam pemanfaatannya. Oleh karena itu, saat ini sudah dilakukan integrasi beberapa aplikasi pelayanan publik di Kabupaten Buleleng.
“Saat ini sudah ada 12 aplikasi yang diintegrasikan sehingga masyarakat bisa lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkannya. Namun, ini saja belum cukup. Sekali lagi, perlu ada edukasi terkait pemanfaatannya kepada masyarakat,” ujar Lihadnyana.
Terkait dengan integrasi aplikasi, Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan, dalam laporannya menyebutkan bahwa saat ini ada 44 aplikasi di lingkup Pemkab Buleleng. Tapi masyarakat masih kesulitan dalam mengakses layanan secara efisien. Oleh karena itu, pihaknya membuat aplikasi SINGA PINTER untuk mengintegrasikannya. Sistem ini bertujuan untuk untuk menyatukan semua jenis layanan dan informasi serta memudahkan navigasi masyarakat dalam mengakses layanan dan membantu pengambilan keputusan yang lebih baik di tingkat pemerintah daerah.
“Dari target tiga aplikasi yang diintegrasikan pada jangka pendek, sampai saat ini sudah ada 12 aplikasi yang sudah terintegrasikan, dan sisanya kita targetkan bisa diintegrasikan sesegera mungkin,” tuturnya. (MC Kab. Buleleng/dra)