- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 21 November 2024 | 23:54 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 21 November 2024 | 23:37 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 53
Padang, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Padang berkomitmen untuk meningkatkan sanitasi aman dan berkelanjutan di kota tersebut, dengan target pencapaian sebesar 24 persen pada tahun 2029.
Target ini dituangkan dalam dokumen Rencana Pengembangan Sanitasi Jangka Menengah (2025-2029) yang disusun melalui kerja sama dengan Sanitation Infrastructure and Institutional Support Program (SIIP) dan didukung oleh Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT).
"Saat ini, persentase sanitasi aman kita baru mencapai 14 persen. Tahun 2029 mendatang, kita targetkan menjadi 24 persen," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Padang, Didi Aryadi, pada kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Pengembangan Sanitasi Jangka Menengah, di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Kamis (21/11/2024),.
Menurut Didi, pencapaian target ini membutuhkan dukungan, sinergi, dan komitmen dari semua pihak. Untuk itu, Pemkot Padang telah melibatkan berbagai pihak guna mendapatkan masukan yang relevan untuk perencanaan.
Padang merupakan satu dari lima kota percontohan di Indonesia yang mendapatkan pendampingan SIIP. Dengan pertumbuhan penduduk dan munculnya permukiman baru, kebutuhan akan layanan sanitasi aman menjadi prioritas utama.
"Salah satu fokus utama kami adalah memastikan peningkatan layanan sanitasi dari sekadar layak menjadi aman," tandas Didi.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Padang, Tri Hadiyanto, menyampaikan bahwa Pemkot telah menyiapkan rencana aksi sebagai bagian dari Rencana Pengembangan Sanitasi Jangka Menengah. Rencana tersebut mencakup regulasi, pembentukan kelembagaan, dan pembangunan infrastruktur.
"Pada tahun 2025, kami akan menetapkan regulasi terkait Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) sebagai UPTD terpisah dari TPA. UPTD ini nantinya akan berada di bawah Dinas PU dengan nama UPT Pelayanan Air Limbah Domestik," jelas Tri Hadiyanto.
Dari sisi infrastruktur, Pemkot Padang akan merehabilitasi IPLT di Kecamatan Nanggalo dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN sebesar Rp15 miliar.
"IPLT di Nanggalo saat ini masih konvensional. Kami akan mengubahnya menjadi sistem mekanis sehingga dapat menghasilkan kompos. Air hasil pengolahannya juga akan diupayakan untuk digunakan kembali, misalnya sebagai kolam pembibitan," imbuhnya.
Pemkot Padang optimistis bahwa langkah-langkah ini dapat mewujudkan target sanitasi aman sebesar 24 persen pada tahun 2029.
Tri Hadiyanto juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap perawatan septic tank di rumah masing-masing.
"Anggapan bahwa sanitasi bagus jika septic tank tidak perlu disedot dalam waktu lama itu keliru. Justru septic tank harus disedot secara rutin setiap 3-5 tahun agar sistem sanitasi tetap optimal," tegasnya.
Dengan program-program tersebut, tahun 2025 akan menjadi titik awal kebangkitan pengelolaan sanitasi di Kota Padang.
"Kami berharap upaya ini mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk mendukung kehidupan masyarakat Kota Padang," tutupnya.
(MC Padang/Junee)