- Oleh MC KAB BULELENG
- Selasa, 12 November 2024 | 13:44 WIB
: Kegiatan rapat updating Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Gerokgak di Kantor Dinas PUTR, Kabupaten Buleleng, Rabu (20/11/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULELENG, Jumat, 22 November 2024 | 17:59 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 81
Buleleng, InfoPublik - Sesuai dengan Permen PUPR 27/PRT/M/2015, bahwa setiap pembangunan dan pengelolaan bendungan harus dilaksanakan berdasarkan konsepsi keamanan, yaitu keamanan struktur, operasi pemeliharaan dan pemantauan serta kesiapsiagaan tindak darurat.
Terkait hal itu, Pemkab Buleleng bersama Forkopimda dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida menggelar rapat updating Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Gerokgak di Kantor Dinas PUTR, Kabupaten Buleleng, Rabu (20/11/2024).
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas PUTR Putu Adiptha Eka Putra, mengatakan BWS Bali Penida selaku pengelola Bendungan Gerokgak menggelar simulasi memastikan Bendungan Gerokgak sampai saat ini aman. Meski demikian, perlu ada langkah antisipasi pengecekan secara kontinu setiap tahun melalui dokumen RTD.
"Misalnya ada kejadian rembesan, retakan bendungan sejak awal telah diantisipasi tim di kabupaten bersama OPD terkait, Muspida dalam penanganan keadaan darurat dengan SOP yang jelas. Setiap bendungan di Buleleng ada RTD nya," imbuhnya.
Diharapkan, dengan RTD ini, masyarakat sadar setiap potensi bencana di wilayah bendungan. Setiap situasi terburuk masyarakat sudah paham, mulai dari perbekel, camat, BPBD, PUTR, TNI dan Polri dalam proses evakuasi termasuk sosialisasi semua ada pada dokumen RTD ini.
Team leader PT Parama Krida Pratama KSO PT Ika Adya Perkasa dari BWS Bali Penida, Haryadi, memaparkan Bendungan Gerokgak terletak di Tukad Gerokgak, Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak memiliki luas 19,14 km², tinggi 36 m, volume tampung waduk 3,83 juta m³, dengan luas baku irigasi 737 ha.
"Bendungan Gerokgak memiliki dampak risiko bahaya potensi keruntuhan di dua desa, yaitu Desa Gerokgak dan Patas dengan jumlah penduduk terdampak jika terjadi kedaruratan mencapai 3.402 jiwa," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya telah melakukan kajian identifikasi gejala kedaruratan dan pencegahannya pada kondisi Waspada I, Waspada II, Siaga, dan Awas pada dokumen RTD Bendungan Gerokgak.
"RTD ini di dalamnya ada SOP dan strategi penanganan keadaan darurat, mulai dari proses pemberitahuan, pengumpulan, pemindahan, hingga proses pengungsian di lokasi pengungsian," tuturnya.(MC Kab.Buleleng/wd)