Bey Machmudin Yakin Jabar Bisa Jadi Teladan Pilkada Bermartabat

: Bey Machmudin saat Doa Bersama Pilkada Jabar Damai 2024 di Gedung Satlantas Polda Jabar pada Rabu 20 November 2024.


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Jumat, 22 November 2024 | 13:36 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 75


Kota Bandung, InfoPublik - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin optimistis Jabar bisa menjadi teladan Pilkada Serentak 2024 yang aman, damai, dan berintegritas. Pilkada 2024 kata Bey, harus menjadi ajang masyarakat untuk mengekspresikan aspirasi politik secara damai, adil, dan bermartabat.

"Saya yakin kita dapat menyelenggarakan pilkada yang tidak hanya aman tapi juga bermartabat, dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. Mari kita jadikan momen ini sebagai bukti Jabar mampu menjadi teladan dalam berdemokrasi," ujar Bey Machmudin saat Doa Bersama Pilkada Jabar Damai 2024 di Gedung Satlantas Polda Jabar pada Rabu 20 November 2024.

Menurut Bey, Pilkada Serentak 2024 menjadi tonggak politik yang penting untuk menentukan arah kemajuan dan kesejahteraan warga Jabar. Karenanya ia mengingatkan seluruh aparatur negara baik ASN, TNI/Polri harus bersikap netral.

"Tanggung jawab kita semua bukan untuk berpihak melainkan untuk memastikan bahwa proses pilkada berjalan sesuai prinsip keadilan, transparansi dan aturan hukum. Setiap bentuk keberpihakan sekecil apapun dapat merusak kepercayaan masyarakat,” ujar Bey mengingatkan. 

Pilkada damai kata Bey, hanya bisa terwujud jika situasi tetap kondusif. Sehingga semua pihak harus menguasai, mewaspadai potensi gangguan baik terkait penyebaran hoaks, penyebaran ujaran kebencian, maupun provokasi yang memecah-belah masyarakat.

Untuk itu Bey mengajak seluruh pihak, mulai dari para tokoh masyarakat, pemuka agama, pemuda hingga aparat keamanan untuk bersama-sama memperkuat koordinasi demi menjaga suasana aman dan damai.

Doa bersama menjelang Pilkada Serentak digelar cukup khidmat. Di tempat yang sama, ulama Hasan Nuri Hidayatullah atau Gus Hasan mengutarakan konsep persaudaraan dalam agama Islam yang disebut ukhuwah. Spirit persaudaraan menjadi perekat hubungan antar-sesama.

"Pertama, persaudaraan yang namanya ukhuwah islamiyah atau persaudaraan antara sesama muslim," kata Gus Hasan. Namun kata dia, jika dalam beragama ada perbedaan keyakinan, maka manusia tentu bisa direkatkan lewat ukhuwah insaniyah, yakni persaudaraan antarsesama manusia.

Apalagi sebagai saudara sebangsa dan setanah air, tentu manusia satu dan yang lainnya dapat merekat dengan ukhuwah wathanuiyah, atau persatuan persaudaraan dalam ikatan kebangsaan. "Keberagaman adalah hal biasa, di antaranya terdapat hikmah, sebagai tanda kekuasaan Allah SWT," kata Gus Hasan. (MC Prov. Jabar)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB TOBA
  • Jumat, 22 November 2024 | 20:19 WIB
KPU Toba Targetkan 80 Persen Partisipasi Pemilih Pilkada
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 22 November 2024 | 14:15 WIB
KPU Fokus Jaga Kesiapan Jaringan Internet saat Pilkada Serentak 2024
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Jumat, 22 November 2024 | 22:28 WIB
KPU Buleleng Matangkan Persiapan Logistik Pilkada Serentak 2024
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 20 November 2024 | 21:48 WIB
Sinergi Lintas Lembaga untuk Pilkada Berintegritas di Lumajang
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Rabu, 20 November 2024 | 22:45 WIB
Sapawarga Buka Kanal Aduan Pilkada 2024