- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Senin, 25 November 2024 | 14:14 WIB
: Para peserta pameran ini juga mendaparkan sertifikat dari Disbudpar Prov. Jatim. Foto : Yanti- JNR
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 20 November 2024 | 20:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 78
Surabaya, InfoPublik - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Prov Jatim) kembali menggelar Pameran Temporer Koleksi Museum 2024 dengan tema “Spirit East Java Museum “ selama tiga hari mulai 20 – 23 November 2024 di Museum Negeri Mpu Tantular, Jl. Raya Buduran - Jembatan Layang, Bedrek, Siwalanpanji, Kec. Buduran, Kabupaten Sidoarjo
Kepala UPT Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Sadari mengatakan, tema Spirit East Java Museum adalah mencoba membangun semangat untuk pengembangan museum kedepan ditengah persaingan yang lebih menarik dan penuh inovasi.
“Hal tersebut sudah kami buktikan dengan menggelar pameran pada hari ini yang ke - 11 kalinya. Kami juga tetap mendukung pada teman – teman yang ingin berkolaborasi berpameran bersama. Semua itu kami lakukan dalam rangka upaya merespon perubahan yang ada. Jadi kita harus siap bergerak terus, siap berubah, siap mengembangkan museum, “ujarnya.
Kepada Bidang Kebudayaan, Dwi Supranto saat membuka pameran mewakili Kadisbudpar Jatim menyampaikan kegiatan budaya yang dilaksanakan dapat mendatangkan manfaat bagi para pelaku budayanya itu sendiri, sehingga otomatis,maka sisi pelestarian budaya itu akan ikut dengan sendirinya.
“Kami di Disbudpar Provinsi Jawa Timur mempunyai dua tugas utama yaitu bagaimana mempesonakan pariwisata di Jatim di kolaborasikan dengan pelestarian kebudayaan. Event – event yang sudah kita dapatkan dari Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) kita dorong untuk kedepan untuk menjadi event yang lebih tinggi lagi yakni Kharisma Event Nusantara (KEN) yang berskala nasiona,l sehingga otomatis akan berdampak pada ekonomi masyarakat, “ujarnya.
Dwi juga mengatakan bahwa Museum Mpu Tantular adalah etalase budaya.Jatim untuk melihat tinggalan – tinggalan warisan budaya Jatim. Pameran – pameran yang bersifat temporer ini menjadi bagian dari inovasi museum Mpu Tantular untuk memberikan suasana baru dan tampilan baru dengan didukung koleksi – koleksi dari provinsi lain.
“Semoga apa yang kami sajikan dalam pameran ini dapat mernafaat bagi masyarakat luas sebagai media untuk belajar dan rekreasi khususnya dari sisi budaya,”harapnya.
Pameran ini diikuti oleh enam museum, yakni Museum Negeri Mpu Tantular, Museum Provinsi Banten, Museum Daerah Kab Lumajang, Rumah Budaya Pelestari keris Kab Pamekasan, Garbhabudaya Surabaya, dan Kampus Unesa.Para peserta pameran ini juga mendaparkan sertifikat dari Disbudpar Prov. Jatim.
Beragam koleksi dihadirkan dalam pameran ini, diantaranya adalah gerobak pedati/cikar yang merupakan koleksi teknologika dengan ciri khas pada roda yang terbuat dari kayu jati tua yang dilapisi besi berdiameter besar, yang ditarik oleh dua ekor sapi atau kerbau dan merupakan alat transportasi darat tradisional khususnya di Jawa untuk merngangkut hasil bumi atau orang.
Ada juga koleksi Jodhang, yang merupakan koleksi etnografika yang berbahan kayu dan berbentuk limasan. Jodhang ini semacam tandu yang dipikul empat orang disetiap sudutnya yang berfungsi untuk membawa sesaji berupa hasil bumi.
Koleksi yang dipamerkan lainnya adalah Primbon Tengger yang merupakan koleksi filologika yang berupa korpus ( kumpulan naskah sejenis) yang terdiri atas 13 naskah. Berkasara Jawa, berbahasa Jawa dengah akses Tengger berbentuk prosa dan berbahan lontar dengan dua pengapit dari bambu dan tali sebagai pengikat. (MC Prov Jatim /hjr-yan/eyv)