- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 20 November 2024 | 18:58 WIB
: Pemkab Sumenep berhasil turunkan Angka stunting Melalui Program PMT di Pulau Kangean
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 20 November 2024 | 15:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 52
Surabaya, InfoPublik – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep terus menunjukkan komitmen dalam menekan angka stunting di wilayahnya. Hal ini terlihat dari hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan pada 18 November 2024 di Desa Sawah Sumur, Pulau Kangean, dalam rangkaian kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak.
Sebelumnya, pada monev 25 Oktober 2024, ditemukan lima kasus balita stunting di wilayah tersebut. Balita yang mengalami stunting antara lain:
1. Chesi Hifza Zahida (4 tahun 11 bulan 7 hari) dengan berat badan (BB) 14,6 kg dan tinggi badan (TB) 94 cm.
2. Habib Azriel Rifaien (4 tahun 9 bulan 6 hari) dengan BB 13,4 kg dan TB 97,4 cm.
3. Adara Sabela Aprilia (4 tahun 6 bulan 8 hari) dengan BB 12,6 kg dan TB 96,7 cm.
4. Ramadanis Farel Alfariqi (4 tahun 5 bulan 19 hari) dengan BB 14,4 kg dan TB 92,7 cm.
5. Rachel Maryam (1 tahun 4 bulan 19 hari) dengan BB 7,5 kg dan TB 71,8 cm.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan memberikan Program Makanan Tambahan (PMT) kepada balita dengan masalah gizi. Setelah satu bulan, hasilnya menunjukkan peningkatan positif pada berat badan dan tinggi badan balita. Berikut perkembangan terbaru:
1. Chesi Hifza Zahida : BB 14,8 kg, TB 95 cm.
2. Habib Azriel Rifaien : BB 13,6 kg, TB 98 cm.
3. Adara Sabela Aprilia: BB 12,6 kg, TB 96,9 cm.
4. Ramadanis Farel Alfariqi : BB 14,6 kg, TB 92,7 cm.
5. Rachel Maryam : BB 7,5 kg, TB 71,8 cm.
Anggota tim Pelayanan Kesehatan Bergerak, Prihamita Seftiani, yang juga merupakan Analis Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Sumenep, menyampaikan, bahwa program PMT telah memberikan dampak positif terhadap perbaikan gizi balita.
"Penanganan stunting memerlukan sinergi berbagai pihak. Dengan dukungan masyarakat dan program berkelanjutan seperti PMT, kami optimistis angka stunting di wilayah Sumenep dapat terus ditekan,” ujarnya, Selasa (19/11/2024).
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata perhatian Pemerintah Kabupaten Sumenep terhadap isu gizi buruk, khususnya di daerah terpencil seperti Pulau Kangean. Diharapkan, langkah ini mampu menginspirasi wilayah lain untuk menjalankan program serupa guna meningkatkan kualitas hidup generasi penerus. (MC Jatim/ida-jal/eyv)