- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Rabu, 25 Desember 2024 | 18:01 WIB
: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau dampak banjir rob yang terjadi di Pesisir Eretan, Kabupaten Indramayu, Senin (18/11/2024).
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Selasa, 19 November 2024 | 21:29 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 149
Indramayu, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau dampak banjir rob yang terjadi di Pesisir Eretan, Kabupaten Indramayu, Senin (18/11/2024). Bey pun mengungkap sejumlah langkah yang akan diupayakan, di antaranya normalisasi sungai, pembuatan tanggul, serta relokasi bertahap penduduk.
Banjir rob yang melanda sejak beberapa hari ke belakang menggenangi sejumlah desa, di antaranya Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Saat Bey berkunjung, banjir masih menggenangi kawasan tersebut dengan ketinggian rata-rata sekitar 50 cm. Bencana banjir rob sering melanda kawasan tersebut. Namun biasanya air pasang yang meluap hanya sekitar 10-20 cm, kemudian surut dalam beberapa jam. Namun beberapa hari ke belakang ketinggian air cukup tinggi.
"Banjir rob ini berulang, maka pertama akan diupayakan normalisasi sungai, kemudian pembuatan tanggul, serta relokasi penduduk secara bertahap," ungkap Bey Machmudin di Desa Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu.
Lanjut Bey, perlu penanganan bersama dengan berbagai pemangku kebijakan mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten. "Dan ini tidak bisa cepat penanggulangannya. Kita akan tanggulangi secara bertahap," ujarnya. Bey mengungkap pula kondisi banjir rob yang terus terjadi pasang -surut.
Maka untuk normalisasi sungai maupun pembuatan tanggul akan dilakukan koordinasi lebih lanjut bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Ini penting supaya pembuatan tanggul dapat dilakukan segera pada 2025.
Pemda sediakan lahan relokasi
Bey juga menyampaikan, untuk relokasi telah tersedia lahan seluas 1,5 hektare di kawasan yang jauh dari dampak banjir rob, dari program nasional pembangunan perumahan untuk keluarga nelayan yang dapat menampung 93 KK.
Selain relokasi, para nelayan juga akan diberikan pelatihan demi kehidupan yang lebih baik, di antaranya untuk menjalankan usaha skala mikro dan UMKM.
Pada kesempatan yang sama sejumlah nelayan menyampaikan aspirasi kepada Bey Machmudin, yakni permintaan penambahan kuota BBM subsidi jenis solar untuk nelayan. "Permintaan BBM subsidi nelayan tentu ini wajar. Saya akan koordinasi dengan Pertamina/BPH Migas. Semoga cepat diantisipasi, (penambahan kuota BBM subsidi jenis solar) diusulkan ditambah," katanya. (MC Prov. Jabar)