- Oleh MC KOTA PADANG
- Minggu, 17 November 2024 | 22:20 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Minggu, 17 November 2024 | 22:16 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 62
Padang, InfoPublik – Kurikulum Merdeka diharapkan menjadi sarana efektif untuk membangkitkan kembali tradisi makan bajamba, sebuah kearifan lokal yang merupakan warisan budaya masyarakat Minangkabau. Tradisi ini mulai memudar seiring perkembangan zaman.
Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka, nilai-nilai kearifan lokal dapat diajarkan kepada generasi muda sejak dini. P5 dirancang membentuk karakter pelajar Indonesia, agar dapat melestarikan budaya leluhur.
Lurah Gurun Laweh Nan XX, Vebrinanda, menyampaikan bahwa anak-anak usia PAUD merupakan generasi emas yang akan menjadi penerus kebudayaan bangsa. Menurutnya, pembentukan karakter dan akhlak anak melalui nilai-nilai budaya lokal sangat penting.
“Oleh karena itu, sejak dini kita harus membentuk karakter dan akhlak anak untuk menjadi lebih baik,” ujar Vebrinanda di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Sabtu (16/11/2024).
Vebrinanda menambahkan bahwa tradisi makan bajamba dapat mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan penghormatan kepada sesama. Ia berharap tradisi ini menjadi bagian dari muatan lokal di lembaga pendidikan, sehingga anak-anak dapat lebih memahami dan menghargai budaya asli Minangkabau.
Penilik TK dan PAUD Wilayah Kecamatan Lubuk Begalung, Fauziah, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan makan bajamba yang diadakan oleh PAUD Gurun Saiyo.
“Ini adalah kegiatan luar biasa, mungkin yang pertama kali dilakukan di wilayah ini. Belum ada TK atau PAUD lain yang melaksanakan kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Fauziah menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya mengenalkan budaya kepada anak-anak, tetapi juga menanamkan rasa bangga terhadap tradisi lokal.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat terus berlanjut untuk melestarikan budaya kita,” tambahnya.
Tradisi makan bajamba yang diusung oleh PAUD Gurun Saiyo menjadi contoh nyata bagaimana budaya lokal dapat diintegrasikan ke dalam proses pendidikan. Melalui langkah ini, pendidikan karakter dapat dilakukan dengan memanfaatkan warisan budaya sebagai media pembelajaran.
Upaya ini diharapkan mampu membangun generasi muda yang mencintai dan menghormati nilai-nilai budaya leluhur, sekaligus menjadikan mereka duta pelestarian budaya Minangkabau di masa depan.
(MC Padang/June)