- Oleh MC KAB SIAK
- Sabtu, 16 November 2024 | 04:52 WIB
: Pjs Bupati Siak, Indra Purnama beserta isteri dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM melakukan kunjungan di Koperasi Tunas Muda, Kampung Teluk Merbau, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Jum'at (15/11/2024)
Oleh MC KAB SIAK, Sabtu, 16 November 2024 | 04:27 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 84
Dayun, InfoPublik – Koperasi Unit Desa (KUD) Tunas Muda di Kampung Teluk Merbau, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau terus berinovasi untuk menjaga eksistensinya di tengah persaingan usaha yang semakin ketat.
Ketua KUD Tunas Muda, Sutiyono, mengungkapkan bahwa banyak koperasi yang terpaksa tutup atau mengalami penurunan akibat persaingan usaha yang semakin berat, ditambah dengan pembiayaan yang tidak sebanding dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sebagai solusi untuk tetap bertahan dan berkembang, KUD Tunas Muda berinovasi dengan mendirikan Pabrik Mini Minyak Goreng (Pamigo).
"Saat ini banyak koperasi yang tutup dan lesu akibat persaingan usaha. Ditambah lagi, pembiayaan yang diterima tidak sebanding dengan KUR. Karena itu, kami memutuskan untuk mendirikan Pabrik Mini Minyak Goreng," jelas Sutiyono di Kampung Teluk Merbau pada Jumat (15/11/2024).
Pabrik yang direncanakan akan mulai beroperasi pada Maret 2025 ini, sudah dimulai dengan peletakan batu pertama pada Oktober lalu. Pabrik mini ini akan memiliki kapasitas produksi 20 ton Tandan Buah Segar (TBS) sawit per hari, yang diproses menjadi 4 ton Crude Palm Oil (CPO) dan menghasilkan sekitar 3,8 ton minyak goreng per hari setelah penyulingan. Sutiyono berharap bahwa pembangunan pabrik ini dapat selesai tepat waktu dan diharapkan dapat segera diluncurkan pada Maret 2025.
"Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 2.500 meter persegi dan akan mempekerjakan 20 hingga 30 orang karyawan. Alhamdulillah, jika tidak ada kendala, kami akan meluncurkan minyak goreng di Koperasi Tunas Muda," lanjut Sutiyono.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, yaitu Tandan Buah Segar Sawit, KUD Tunas Muda akan membeli TBS dari kebun sawit milik anggota koperasi. Dengan adanya pabrik ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, termasuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan kesejahteraan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan minyak goreng lokal di Kabupaten Siak.
"Kami memiliki kebun sawit seluas 820 hektar, dan untuk memenuhi kebutuhan pabrik, kami hanya memerlukan 200 hektar saja. Dana yang dibutuhkan untuk membangun pabrik ini sekitar 5-6 miliar rupiah. Harapannya, selain meningkatkan ekonomi masyarakat desa, usaha ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru," ujar Sutiyono, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Sawit Rakyat Indonesia (Aspek PIR).
Selain itu, Sutiyono menyebutkan bahwa pihaknya mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, termasuk dari Pjs Bupati Siak, Indra Purnama, yang telah mengunjungi KUD Tunas Muda beberapa waktu lalu. "Kami mendapat dukungan dari Pak Bupati dan Pak Gubernur. Harapan kami adalah agar koperasi ini tidak hanya menjual TBS, tapi juga bisa mengolah TBS menjadi produk hilir seperti minyak goreng, minyak merah, bahan baku mentega, dan sabun," tutupnya.
Sebelumnya, Pjs Bupati Siak, Indra Purnama, berharap pabrik mini yang akan beroperasi di Kecamatan Dayun dapat membantu mengatasi kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Siak.
Selain itu, pabrik ini dapat meningkatkan PAD dan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Pabrik ini tidak hanya menghasilkan CPO dan minyak goreng, tetapi juga dapat menghasilkan produk lain seperti pupuk padat dan pakan ternak, sehingga usaha ini berkembang dengan pesat," pungkas Indra Purnama.
(MC-Siak/dp07/Angga)