- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 25 Desember 2024 | 12:29 WIB
:
Oleh MC KAB BANGKALAN, Jumat, 15 November 2024 | 08:28 WIB - Redaktur: Juli - 157
Bangkalan, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan kembali menyalurkan Program Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada 18.000 petani di Kabupaten Bangkalan.
Program yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada petani itu diserahkan secara simbolis oleh Asisten Administrasi Umum Nunuk Kritiani, mewakili Pj Bupati Bangkalan, Arief M. Edie di Pendopo Pratanu Bangkalan, Rabu (13/112024).
Dalam sambutannya, Nunuk Kristiani menyampaikan Program Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada tenaga kerja rentan termasuk para petani merupakan salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Program ini memberikan perlindungan kepada petani melalui dua jenis jaminan dasar, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Dengan adanya perlindungan ini, para petani dapat menjalankan aktivitas pertaniannya tanpa khawatir terhadap risiko yang dapat terjadi kapan saja, seperti kecelakaan saat bekerja atau bahkan kematian yang dapat meninggalkan dampak besar bagi jeluarga,” ujarnya.
Sedangkan untuk pendanaan program, Nunuk menjelaskan program perlidungan jaminan sosial ketenagakerjaan untuk para petani diakses melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun Anggaran 2023 dan berlanjut pada 2024.
“Hal itu menunjukkan komitmen jangka panjang Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat, khususnya petani yang seringkali menghadapi ketidakpastian dalam menjalankan profesinya,” ujarnya.
Melihat besarnya manfaat yang dapat dirasakan oleh para petani, Nunuk Kristiani berharap agar program ini dapat terus berlanjut dan diperluas cakupannya.
Tidak hanya petani, tetapi juga sektor-sektor lain yang memiliki risiko kerja tinggi, seperti nelayan, buruh, dan pekerja lainnya, diharapkan dapat turut serta dalam program jaminan sosial.
“Ke depannya, kami berharap bahwa seluruh sektor yang berisiko tinggi dapat merasakan manfaat dari program ini,” pungkasnya.