- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 21 September 2024 | 22:21 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 14 November 2024 | 08:40 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 137
Pekanbaru, InfoPublik - UPT Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan, Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, melakukan pemeriksaan intensif pada produk anggur "Shine Muscat." Langkah ini diambil setelah adanya dugaan kandungan residu pestisida di atas ambang batas yang ditetapkan.
Kepala UPT Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Provinsi Riau, Dedi Yasmono, menegaskan bahwa anggur Shine Muscat yang beredar di Kota Pekanbaru dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Kepastian ini didapatkan setelah serangkaian uji laboratorium menyatakan kandungan residu pestisida berada di bawah ambang batas aman.
"Kami mengambil sampel dari empat toko besar di Pekanbaru, yaitu Farmer Market Living Word, Pasar Buah Sudirman, Queen Fruit di Jalan Paus, dan Jambu Kristal Harapan Raya pada Jumat (1/11/2024). Hasil pengujian menunjukkan 98,61 persen sampel bebas dari residu pestisida, sementara 1,39 persen lainnya memiliki kadar residu di bawah batas maksimum yang ditetapkan. Artinya, anggur Shine Muscat yang beredar aman untuk dikonsumsi," ungkap Dedi, melalui keterangan pers yang diterima pada Selasa (12/11/2024).
Dedi juga menambahkan bahwa pengawasan keamanan pangan adalah kegiatan rutin yang dilakukan tim OKKP-D Provinsi Riau, yang meliputi penerbitan jaminan keamanan pangan, label izin edar, dan sertifikat prima. Semua produk yang beredar harus melalui uji laboratorium dan sidang komisi teknis yang melibatkan para ahli.
Meski hasil uji laboratorium menunjukkan keamanan produk, tim OKKP-D Riau tetap mengimbau masyarakat agar selalu bijak dalam mengonsumsi buah dan sayur. “Pastikan buah dan sayur dicuci bersih di bawah air mengalir atau direndam dengan larutan garam atau cuka untuk meminimalkan residu pestisida. Selain itu, perhatikan label keamanan pangan seperti izin edar atau label prima," kata Dedi.
Selain itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga telah melakukan uji cepat terhadap 100 titik di kabupaten/kota dengan hasil 90 persen bebas residu, sementara 10 persen memiliki residu dalam batas aman. Hasil ini semakin memastikan bahwa produk buah dan sayur yang ada aman dikonsumsi oleh masyarakat.
(Mediacenter Riau/Alw)