- Oleh MC KAB BENGKALIS
- Selasa, 17 Desember 2024 | 23:03 WIB
: Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), memperkuat peran statistisi dalam penyelenggaraan statistik sektoral. Kegiatan yang digelar di Kantor Diskominfo Jatim ini dibuka oleh Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, dan para praktisi statistik dari berbagai sektor, Selasa (12/11/2024).
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 12 November 2024 | 17:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 135
Surabaya, InfoPublik – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur memperkuat peran statistisi dalam penyelenggaraan statistik sektoral. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Diskominfo Jatim dan dibuka oleh Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, pada Selasa, (12/11/2024).
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai praktisi statistik dari berbagai sektor.
Sherlita menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Jawa Timur dalam Indeks Pembangunan Statistik (IPS) 2024 yang berhasil menempati peringkat ke-4 nasional dengan nilai 3,08. Ia menekankan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dedikasi dan kompetensi statistisi yang andal dalam mengolah, memproses, dan menginterpretasikan data secara akurat. "Dengan capaian ini, kita semakin percaya diri dalam mewujudkan Satu Data Jawa Timur yang lebih terintegrasi dan berkualitas," ujar Sherlita.
Salah satu target utama Diskominfo Jatim adalah mewujudkan Satu Data Jawa Timur yang terintegrasi. Kolaborasi yang lebih erat antara statistisi di berbagai sektor diharapkan mampu menghasilkan data yang lebih berkualitas dan dapat diandalkan, sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan. Hal ini sangat penting untuk pembangunan daerah yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Untuk mendukung tercapainya Satu Data Jawa Timur, Diskominfo Jatim menekankan pentingnya peningkatan kapasitas statistisi dalam pengolahan dan pemanfaatan data. Kompetensi dasar yang wajib dikuasai oleh setiap statistisi meliputi penggunaan perangkat lunak analisis data seperti SPSS dan R, serta pemahaman terhadap teknologi big data dan cloud computing, mengingat volume dan kompleksitas data yang semakin meningkat.
Sherlita juga menambahkan bahwa peran statistisi dalam statistik sektoral menjadi semakin vital, terutama di tingkat produsen data. "Statistisi diharapkan dapat memperkuat dan mengoptimalkan penyelenggaraan statistik sektoral di Jawa Timur. Dengan semakin banyaknya statistisi yang kompeten, kami yakin penyelenggaraan statistik sektoral di Jawa Timur akan semakin baik dan dapat mendukung Ekosistem Perencanaan Satu Statistik Sektoral (EPSS)," jelasnya.
Salah satu langkah nyata dalam memperkuat peran statistisi adalah dengan mengadakan Forum Statistisi secara rutin. Forum ini menjadi wadah bagi para statistisi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi tantangan pengolahan data lintas sektor.
Dengan berkembangnya kebutuhan data yang lebih komprehensif, statistisi di Jawa Timur diharapkan untuk mengembangkan kompetensi analisis data yang lebih luas, termasuk penggunaan machine learning dan teknik analisis prediktif. Kemampuan ini akan sangat membantu dalam menjawab tantangan di sektor-sektor kritis, seperti kesehatan, lingkungan, dan teknologi.
Tidak kalah pentingnya, Diskominfo Jatim juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap etika dan keamanan data. Sherlita mengingatkan bahwa perlindungan terhadap privasi data harus menjadi prioritas dalam setiap kegiatan statistisi.
"Dalam dunia yang semakin terbuka terhadap informasi, menjaga integritas dan kerahasiaan data sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat," tambahnya.
Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi aspek penting bagi statistisi. Diskominfo Jatim mendorong para statistisi untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, tidak hanya dalam pengolahan data, tetapi juga dalam menyampaikan hasil analisis secara jelas dan mudah dipahami. "Statistisi yang mampu menyajikan data dengan visualisasi yang baik akan sangat membantu para pemangku kepentingan dalam memahami data dengan cepat dan tepat," ujarnya.(MC Prov Jatim /hjr-jal)