- Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
- Rabu, 20 November 2024 | 21:35 WIB
: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo menggelar rembuk stunting jilid II yang melibatkan camat, kepala desa, lurah dan bidan desa, Senin (11/11/2024).
Oleh MC KAB WONOSOBO, Selasa, 12 November 2024 | 11:40 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 125
Wonosobo, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo menggelar rembuk stunting jilid II yang melibatkan camat, kepala desa, lurah dan bidan desa, Senin (11/11/2024). Plt Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengajak tim percepatan penurunan stunting bekerja lebih keras, saling berkoordinasi, kolaborasi, dan perkuat komitmen. Juga perkuat kemitraan dan sinergitas antarseluruh pemangku kepentingan.
Rembuk stunting merupakan bagian dari upaya penguatan pelaksanaan kegiatan intervensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Wonosobo.
“Tingkatkan komitmen semua pihak, sehingga upaya konvergensi dalam rangka penanganan stunting dapat secara efektif mencapai tujuan. Selain itu, melalui konvergensi bersama ini saya harapkan mampu mencegah munculnya lebih banyak permasalahan stunting, dan targetnya tidak ada lagi ditemukan kasus stunting baru di kabupaten kita, atau zero new stunting,” ungkap Albar di Ruang Mangoenkoesoemo Setda Wonosobo.
Plt Bupati optimis dengan komitmen yang kuat, program penanggulangan stunting yang telah dirancang mampu direalisasikan dengan baik. Karena, program yang berjalan dapat berkontribusi untuk mencapai target stunting pada 2024, bahkan untuk mewujudkan Wonosobo menuju zero new stunting.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo lanjut Albar, juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya, kepada seluruh pihak yang telah mendukung upaya penurunan stunting, baik BUMN, BUMD, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, swasta, komunitas, dan masyakat.
“Saya minta kepala desa dapat terus berkomitmen dalam pengentasan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayahnya, salah satunya melalui dukungan anggaran untuk pemberian intervensi penanganan stunting, baik sensitif maupun spesifik,” pintanya.
Sementra itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Wonosobo, Dyah Retno Sulistiyowati menjelaskan, kegiatan rembug stunting juga untuk mewujudkan satu data penanganan stunting.
Satu data tersebut katanya, dapat mengefektifkan progres penanganan stunting dan evaluasinya, menguatkan gotong royong penanganan stunting, mengefektifkan aksi penanganan intervensi oleh desa, kecamatan, perangkat daerah dan stake holder lainnya, serta menjawab tantangan dan mencipta solusi permasalahan penanganan dan pencegahan stunting.
“Rembug stunting kali ini lebih mengerucut lagi, yang kita undang adalah para pemangku kebijakan dibawah seperti kades, lurah, bidan dan kepala Puskesmas. Kita bagi menjadi lima tahap, untuk tahap pertama dilaksanakan bersama tiga kecamatan yaitu dari Kecamatan Kertek, Selomerto, dan Wonosobo, untuk kemudian diikuti 12 kecamatan lainnya secara bertahap,” jelas Dyah.
Menurutnya, target penurunan stunting menjadi catatan penting dan sebagai dasar dalan rumbug ini, dengan harapan dapat menghasilkan strategi operasional yang bisa dilaksanakan bersama-sama. (MC Kab. Wonosobo)