- Oleh MC KOTA PADANG
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:49 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 11 November 2024 | 20:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 135
Padang, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, mengungkapkan bahwa Kota Padang menghasilkan sekitar 650 ton sampah setiap harinya, di mana hanya sekitar 450 ton yang dapat dikelola dengan baik. Masalah utama yang dihadapi dalam pengelolaan sampah bukan hanya sampah plastik, tetapi perilaku mubazir dalam pengelolaan makanan.
"Penyebab utama persoalan sampah di Padang adalah perilaku boros dalam mengelola makanan," ujar Andree saat menyampaikan penyuluhan pada kampanye lingkungan hidup tingkat Sumatera Barat yang diadakan di SMA Negeri 1, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Senin (11/11/2024).
Menurutnya, 69 persen dari total sampah harian di Kota Padang terdiri dari sisa makanan dan dedaunan. "Gerakan untuk menghentikan pemborosan pangan sangat penting diterapkan untuk mengurangi jumlah sampah," tambahnya.
Andree menjelaskan bahwa kebiasaan membuang makanan sering terjadi di lingkungan terkecil, seperti keluarga, dan berlanjut hingga dewasa.
"Banyak anak-anak yang tidak menghabiskan makanan mereka, dan kebiasaan ini dibiarkan. Saat dewasa, perilaku ini terus berlanjut," katanya.
Ia juga menyoroti kebiasaan di berbagai acara resmi, termasuk pesta dan rapat, sebagai penyumbang sampah makanan yang signifikan.
"Saya perhatikan, acara-acara pejabat sering menghasilkan lebih banyak sampah dibandingkan kegiatan anak-anak, seperti saat mereka melakukan manasik haji," jelas Andree.
Meskipun sampah plastik tidak mendominasi persentase sampah di Padang, Andree tetap mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Pemerintah Kota Padang telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi penggunaan plastik, terutama dalam kegiatan resmi.
"Di Kantor Wali Kota, kami sudah tidak menggunakan kemasan plastik dalam konsumsi rapat," ujar Andree.
Menanggapi hal itu, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan, Novrial, mendorong siswa untuk mencintai lingkungan, termasuk dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Tren saat ini, laki-laki yang naik angkot lebih disukai oleh wanita daripada yang menyetir kendaraan sendiri," katanya.
Kepala SMA Negeri 1 Padang, Syamsul Bahri, menyatakan kebanggaannya bahwa sekolahnya menjadi tuan rumah acara tersebut.
"Kami berharap tahun 2024, SMA 1 dapat menjadi wakil Kota Padang yang meraih posisi tiga besar dalam lomba UKS tingkat Provinsi Sumbar dan berkesempatan mewakili Sumbar di tingkat nasional," tutupnya.
(MC Padang / Junee)