:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 11 November 2024 | 04:13 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 124
Pekanbaru, InfoPublik — Mengelola usaha dengan prinsip ekonomi syariah yang adil dan berkelanjutan telah terbukti memberikan stabilitas dalam bisnis.
Hal ini dialami oleh Pemilik Rumah Produksi Blado di Bangkinang, Siti Nurjannah, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Pada 2017, saat menghadapi kondisi ekonomi yang sulit, Siti memulai usaha keripik berbahan singkong untuk membantu perekonomian keluarganya. Dengan tekad kuat dan inovasi, usaha kecil tersebut berkembang menjadi bisnis yang sukses, menghasilkan produk seperti keripik cabe, kentang mustofa, dan ikan salai.
"Awalnya, saya hanya membuat keripik untuk pelengkap sate. Jika habis, rasanya sangat menyenangkan. Perlahan, saya mulai menitipkan produk ke berbagai tempat," kenang Siti saat diwawancari pada Minggu (10/11/2024).
Siti bekerja sama dengan Pesantren Umar Bin Khattab di Tapung untuk pasokan ubi, dengan kebutuhan hingga dua ton ubi per bulan. Rumah Produksi Blado juga mengusung konsep zero waste, di mana limbah ubi diolah menjadi kompos oleh warga sekitar. "Kami mengedepankan prinsip keadilan dalam ekonomi syariah."
Rumah Produksi Blado mempekerjakan masyarakat lokal, termasuk janda dan mereka yang kesulitan mencari pekerjaan. Meski masih menghadapi keterbatasan tenaga kerja dan peralatan, usaha ini terus berkembang.
Pada 2023, produk ikan salai Siti terpilih sebagai salah satu dari lima produk unggulan Riau dalam kurasi Bank Indonesia (BI). "BI banyak membantu kami dengan pelatihan bisnis dan program ketahanan pangan," ujarnya. Pendampingan tersebut membantunya menembus pasar nasional dan berpartisipasi di acara seperti Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Siti juga tengah mengembangkan produk baru, termasuk tepung cassava dan gula cair dari pati singkong. Dengan optimisme tinggi, ia berencana membuka cabang baru di Jawa dalam dua tahun mendatang.
(Mediacenter Riau/mlb)