- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 14 November 2024 | 05:01 WIB
: FGD PPKM ITS, di Surabaya, Sabtu (9/11/2024). Foto : Vivin
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Minggu, 10 November 2024 | 14:19 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K
Surabaya, InfoPublik - Departemen Statistika Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember (FSAD ITS) menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) di Surabaya, Sabtu (9/11/2024).
Kegiatan ini berfokus pada pemetaan kebutuhan masyarakat terkait kompetensi statistika dan bertujuan untuk meninjau kesesuaian kurikulum yang ada dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Saat ditemui usai kegiatan, Mepala Departemen Statistika ITS, Kartika menjelaskan, kegiatan FGD kali ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan departemennya untuk melakukan evaluasi kurikulum. "Setiap semester atau tahun, kami melakukan evaluasi kurikulum dengan mengundang stakeholder, alumni, dan masyarakat sekitar. Tujuannya agar kami bisa mengetahui apakah kompetensi yang dimiliki alumni kami sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Kartika.
Dalam acara ini, para peserta yang hadir berasal dari seluruh program studi di bawah naungan Departemen Statistika, yakni Prodi S1 Statistika, Prodi S1 Sains Data, Prodi S2 Statistika, dan Prodi S3 Ilmu Statistik.
Acara ini memghadirkan, pembicara yakni seorang Knowledge & Data Mining Manager di PT. Enciety Binakarya Cemerlang dan alumni ITS, Unung Istopo. Dalam pemaparannya, Ia menyoroti pentingnya memahami dinamika kebutuhan dunia usaha serta kondisi ekonomi global dan domestik. “Kita perlu memahami struktur populasi dan perilaku konsumen, sebab industri dan bisnis pada dasarnya bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen,” ungkap Unung.
Ia menambahkan, bahwa kompetensi statistika di era digital harus diperkuat dengan keterampilan analisis data, manajemen proyek, serta penguasaan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning. Unung menegaskan bahwa generasi saat ini, terutama Gen Z, memiliki ekspektasi sosial dan ekonomi yang berbeda dari generasi sebelumnya.
“Generasi Z merupakan digital native, yang memiliki cara pandang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya yang lebih mengenal media analog. Ini membuat kebutuhan terhadap kompetensi digital menjadi semakin krusial, terutama dalam bidang statistika,” jelasnya.
Kartika berharap, kegiatan FGD ini dapat menghasilkan langkah-langkah nyata untuk memperkuat relevansi kurikulum Departemen Statistika ITS dengan kebutuhan pasar kerja. "Dengan memahami masukan dari para stakeholder dan alumni, kami berharap mampu memetakan kebutuhan keterampilan yang diperlukan oleh mahasiswa kami, sehingga kurikulum kami dapat lebih selaras dengan perkembangan dunia kerja," tuturnya.
Sebagai penutup, Unung menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai pentingnya pemahaman statistik di era digital. “Memahami data di era sekarang adalah keharusan. Data bukan sekadar angka, tetapi alat untuk meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu, kompetensi dalam data analitik, manajemen proyek, AI, dan machine learning perlu ditingkatkan,” ujar Unung.
Dengan adanya FGD ini, diharapkan ITS dapat terus memperkuat kualitas lulusan Departemen Statistika, memastikan mereka siap menghadapi tantangan dan kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks dan digital. Diketahui, kegiatan ini juga menghadirkan Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin sebagai pembicara yang menerangkan tentang Peran SDM Statistisi dalam lingkungan pemerintahan. (MC Prov Jatim /hjr-vin/eyv)