- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 9 November 2024 | 07:10 WIB
: PMI Sidoarjo Bangun 10 Jamban Sehat untuk Warga. Sumber Foto: PMI Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 9 November 2024 | 01:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 143
Surabaya, InfoPublik – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sidoarjo membangun 10 jamban sehat untuk warga Sidoarjo yang kurang mampu dab belum memiliki jamban. Hal ini sejalan dengan tanget Kabupaten Sidoarjo menuju nol persen perilaku buang air besar sembarangan.
Mengutip laman PMI Jatim, Jumat (8/11/2024), Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan yang dimaksud adalah masyarakat yang masih memiliki kebiasaan lama buang air besar di sungai, sawah, dan di tempat terbuka lainnya.
Untuk mencapai daerah yang sehat, Pemkab Sidoarjo membutuhkan terobosan dalam mewujudkan 100 persen ODF. Komitmen yang kuat diperlukan dari berbagai pihak. Mulai dari Pemerintah Kabupaten, PMI kabupaten, PMI kecamatan, desa hingga masyarakat. Karena itu Sidoarjo ODF diharapkan dapat menciptakan Kota Delta yang sehat dan berkualitas.
Kepala Markas PMI Kabupaten Sidoarjo, Aunur Rofiq turun langsung meninjau pembangunan jamban di desa tersebut memastikan pembangunan berjalan. PMI Kabupaten Sidoarjo membangun dua jamban di Desa Kendal Kalipecabean, satu jamban Desa Durungbeduk Kecamatan Candi, dan tiga jamban di Desa Krembung Kecamatan Krembung.
Untuk empat jamban di Desa Jati Alun-alun Kecamatan Prambon, PMI Kabupaten Sidoarjo memperbaiki jamban milik PMI yang lama agar bisa digunakan lagi oleh masyarakat. "BAB Sembarangan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, faktor tersebut menjadi salah satu indikator Kesehatan. Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam mewujudkan Sidoarjo yang sehat,” tuturnya.
Menurutnya, tantangan tersebut bukanlah hal yang mudah dihadapi oleh Pemkab Sidoarjo untuk mencapai status ODF. Sebab masyarakat pengguna jamban masih sangat rendah. Selain itu geografis yang sangat luas ditambah adanya bonus demografi dan aliran sungai yang tidak pernah kering. "Tentunya itu menjadi kesulitan tersendiri, untuk mendorong perubahan perilaku dari seluruh masyarakat yang buang air besar di sembarang tempat ke jalan yang sehat," harapnya. (MC Prov Jatim /hjr-idc)