- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 8 November 2024 | 10:39 WIB
: Masterclass dan Workshop Autisme bersama AAWA di Kantor BPSDM Jatim, Surabaya, Kamis (7/11/2024). Foto : Hans / JNR
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 8 November 2024 | 09:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 99
Surabaya, InfoPublik - Guna meningkatkan dukungan transisi bekerja dan akses layanan kesehatan bagi individu autistik di Jawa Timur, Forum Peduli Autisme Jawa Timur (FPAJT) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Autism Association of Western Australia (AAWA) dalam program peningkatan kapasitas profesional dan keluarga pendamping autisme. Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam acara Masterclass dan Workshop Autisme di Kantor BPSDM Jatim, Surabaya, pada 5-7 November 2024.
Kegiatan ini menghadirkan tiga trainer dari AAWA, dengan dua kegiatan utama, Masterclass training yang telah digelar pada 6 November kemarin dan workshop autisme 7 November sebagai puncak acara. Adapun tema yang diangkat adalah 'Mengatasi Hambatan Akses Layanan Kesehatan Medis dan Gigi pada Individu Autistik'.
Peserta yang mengikuti, sekitar 300 orang yang terdiri atas guru, tim UKS sekolah, tenaga kesehatan Puskesmas, tenaga pendamping Dinas Sosial, hingga orang tua dan pemerhati anak berkebutuhan khusus dari berbagai kota di Jawa Timur. Mewakili Pj. Gubernur Jatim, dalam keterangannya, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto menyampaikan, pihaknya berharap kegiatan itu bisa memperkuat kerjasama antara Sister State Australia Barat dan Jawa Timur.
"Ada berbagai bidang kerjasama dari ekonomi, kesejahteraan, dan pendidikan, salah satunya dalam bidang autisme ini. Mewakili Pemprov Jatim, kegiatan ini sendiri difasilitasi oleh Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Biro Pemerintahan dan OTDA, serta Badan Pengembangan SDM," jelas Benny.
Lebih lanjut, Benny menerangkan, keikutsertaan beberapa perangkat daerah dalam kerja sama pada kegiatan ini merupakan wujud dukungan Pemprov Jatim dalam memberikan pendidikan dan layanan yang lebih baik kepada para penyandang disabilitas autisme. "Semoga seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat antusias dan memanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan kapasitasnya masing-masing dalam memberikan kepedulian pada para penyandang autis," harap Benny.
Sementara itu, Ketua FPAJT Margareth mengatakan, pihaknya berharap, semoga hasil pelatihan ini dapat diimplementasikan langsung oleh peserta dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan untuk individu autistik di Jawa Timur.
"Orang tua dan tim kesehatan di sekolah perlu bekerjasama dengan tenaga kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit, termasuk melakukan penyesuaian di fasilitas kesehatan, seperti pengendalian intensitas cahaya dan kebisingan, serta penggunaan alat bantu visual untuk menjelaskan prosedur layanan kesehatan,” tutur Margareth.
Dalam kesempatan yanh sama, CEO AAWA, Joan McKenna Kerr, yang hadir sebagai ketua tim trainer menyampaikan, kunjungan di Jawa Timur ini sudah dilakukan sejak tahun 2013, yang merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam upaya meningkatkan kapasitas tenaga profesional autisme di Jawa Timur.
"Kami terus mendukung perkembangan kapasitas profesional dan wawasan orang tua anak autistik agar mereka mendapatkan dukungan dan layanan optimal pada saat yang tepat," katanya.
Joan mengungkapkan keberhasilan program ini nantinya diharapkan dapat diekspos ke komunitas internasional dalam Asia Pacific Autism Conference di Perth, Australia, pada 2025. "Kami mengapresiasi dampak kegiatan kerjasama ini yang terus berkembang hingga kini. Dengan begitu, rogram ini diharapkan menjadi contoh bagi negara-negara di Asia Pasifik dalam menyediakan layanan inklusif dan berkualitas untuk individu autistik," tuturnya.
Diketahui, selain peserta hadir secara langsung pada kegiatan, ada pula peserta yang juga mengakses sesi ini secara daring melalui YouTube FPAJT. Antusiasme itu mencerminkan perhatian yang terus tumbuh di Jawa Timur dalam memberikan dukungan bagi individu autistik. (MC Prov Jatim /hjr-vin/eyv)