Temukan Zat Berbahaya pada Sampel Jajanan, Dinkes Batang Minta Maaf

: dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto menyampaikan, telah menemukan Zat Berbahaya Makanan dan Minuman


Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 7 November 2024 | 21:37 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 219


Batang, InfoPublik – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto menyampaikan permohonan maaf menyusul ditemukannya kandungan zat berbahaya seperti formalin, natrium benzoat, dan bakteri pada sejumlah sampel jajanan di Sentra Kuliner Dracik, Kecamatan Batang.

Didiet juga menekankan bahwa tujuan pemeriksaan ini adalah pembinaan kepada para pedagang, bukan untuk mencemarkan nama baik mereka.

“Kami akui, memang ada pengawasan terhadap makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik. Itu tugas Dinkes, mengambil sampel dan mengujinya di laboratorium. Kebetulan laboratorium di Batang terbatas, jadi pemeriksaannya harus dilakukan di Semarang,” katanya saat ditemui di Kantor Dinkes Batang, Kabupaten Batang, Kamis (7/11/2024).

Setelah diuji, ditemukan beberapa sampel yang mengandung formalin, natrium benzoat, dan bakteri. Namun, langkah selanjutnya adalah pembinaan, bukan pelarangan berjualan.

Didiet menegaskan bahwa hasil uji laboratorium ini murni untuk kepentingan pembinaan, bukan untuk menjatuhkan sanksi atau menutup usaha para pedagang. Ia menjelaskan, jajanan yang mengandung formalin atau bahan berbahaya lain akan diarahkan agar pedagang tidak lagi menggunakannya.

“Namun, yang menjadi perhatian publik adalah kebocoran data dari hasil pengawasan tersebut. Dalam mini lokakarya yang digelar di Puskesmas Batang 1, data ini dibahas secara internal pada Rabu (6/11/2024). Sayangnya, ada karyawan yang diduga mengambil foto data tersebut dan menyebarkannya di media sosial, sehingga informasi menjadi konsumsi publik dan berpotensi merugikan beberapa pedagang,” terangnya.

Saya sangat menyayangkan hal ini. Seharusnya data ini untuk kepentingan internal, bukan untuk disebarluaskan. “Kami mohon maaf atas kejadian ini. Kami hanya ingin melakukan pembinaan, bukan menjatuhkan nama baik pedagang di mata masyarakat,” ungkapnya.

Didiet menjelaskan risiko kesehatan yang dapat timbul jika makanan yang mengandung formalin atau zat kimia berbahaya terus dikonsumsi. Dalam jangka pendek, konsumen mungkin mengalami mual, muntah, diare, pusing, atau bahkan reaksi alergi.

“Sedangkan dalam jangka panjang, risiko kesehatan yang lebih serius seperti kanker dan kerusakan pada ginjal dan hati bisa mengintai. Oleh karena itu, kami minta agar para pedagang yang ditemukan menggunakan bahan tersebut bisa segera menggantinya dengan bahan yang aman,” tegasnya.

Melalui pembinaan ini, Dinkes Batang berharap para pedagang di sentra kuliner Dracik lebih waspada dan memilih bahan yang aman untuk makanan yang dijual. “Kami tidak ingin ada yang dirugikan, baik konsumen maupun pedagang. Ini murni demi kesehatan bersama,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Siska)

 

 

 

Berita Terkait Lainnya