Pj Sekdaprov Riau: Simulasi Bencana Kunci Kesiapsiagaan Hadapi Krisis Kesehatan

:


Oleh MC PROV RIAU, Jumat, 8 November 2024 | 10:22 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 106


Pekanbaru, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau semakin memperkuat kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi bencana melalui simulasi lapangan Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan Emergency Medical (TCK-EMT). Simulasi tersebut diadakan di Pelabuhan Sungai Duku, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Rabu (6/11/2024).

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufiq Oesman Hamid, menekankan bahwa wilayah Riau sering mengalami berbagai bencana alam dan non-alam, seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, angin puting beliung, serta kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, simulasi bencana menjadi prioritas utama sebagai langkah kesiapsiagaan.

“Penanggulangan krisis kesehatan harus dilakukan secara terpadu dengan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Harapannya, penanganan krisis kesehatan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan menyeluruh,” ujar Taufiq.

Tim yang terlibat dalam simulasi ini dibekali dengan pelatihan khusus yang mencakup penanganan evakuasi korban dan penyediaan layanan medis cepat di lapangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan operasional tenaga cadangan kesehatan dan memastikan kesiapan Dinas Kesehatan sebagai Health Emergency Operational Center.

“Semoga kegiatan ini menambah pengetahuan dan keterampilan tim dalam manajemen krisis kesehatan, sehingga mereka dapat merespons keadaan darurat dengan lebih baik,” tambah Taufiq.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Riau, Wan Fajriatul Mamnunah, menjelaskan bahwa langkah antisipatif ini didasarkan pada pengalaman Riau menghadapi bencana banjir dan kebakaran hutan yang berdampak luas. TCK-EMT siap bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan medis dan menyediakan obat-obatan darurat di posko-posko pengungsian.

“Simulasi ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan TCK dalam mengelola darurat kesehatan, termasuk sistem komando, koordinasi, dan komunikasi,” jelas Wan Fajriatul.

(Mediacenter Riau/bib)

 

Berita Terkait Lainnya