: Pekerja mengamati pemadatan aspal di jalan penghubung desa di Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh. (mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 6 November 2024 | 16:18 WIB - Redaktur: Untung S - 93
Banda Aceh, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa angka pengangguran di Aceh berkurang sebanyak 4.000 orang dalam setahun terakhir, dari Agustus 2023 hingga Agustus 2024. Saat ini, jumlah pengangguran di provinsi tersebut tercatat sebanyak 153 ribu orang.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menjelaskan bahwa peningkatan kondisi perekonomian di Tanah Rencong berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 61 ribu orang selama periode tersebut, yang berkontribusi pada penurunan tingkat pengangguran.
“Penduduk usia kerja di Aceh per Agustus 2024 mencapai 4,08 juta orang, mengalami peningkatan 66.000 orang dibandingkan tahun lalu. Sebagian besar dari penduduk usia kerja tersebut termasuk dalam kelompok angkatan kerja, yaitu sebanyak 2,66 juta orang, sedangkan 1,42 juta orang tidak termasuk dalam angkatan kerja,” ungkapnya, berdasarkan keterangan resmi BPS Aceh pada Rabu (6/11/2024).
Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2024 menunjukkan sebanyak 2,50 juta orang bekerja, sementara 153 ribu orang terdaftar sebagai pengangguran.
Penurunan angka pengangguran ini juga terlihat dari tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,75 persen pada Agustus 2024, berkurang 0,28 persen dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar 6,03 persen. “Hal ini tentunya terkait dengan kinerja ekonomi Aceh yang membaik di triwulan ketiga,” tambahnya.
Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga menunjukkan peningkatan, mencapai 65,11 persen pada Agustus 2024, naik 0,34 persen poin dibandingkan tahun lalu. “TPAK adalah persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja, menunjukkan seberapa aktif penduduk usia kerja dalam ekonomi suatu daerah,” jelasnya.
Dari segi kesetaraan gender, Riswan menambahkan bahwa kesenjangan TPAK antara laki-laki dan perempuan semakin mengecil. TPAK laki-laki tercatat sebesar 80,68 persen, sedangkan perempuan mencapai 49,62 persen. “Ini menunjukkan peningkatan kesetaraan gender, dengan semakin banyaknya kesempatan bagi perempuan untuk bekerja,” ujarnya.
Sektor pertanian tetap menjadi lapangan usaha yang paling besar menyerap tenaga kerja di Aceh, dengan kontribusi sebesar 37,47 persen, diikuti oleh sektor perdagangan yang menyerap 14,65 persen tenaga kerja. (MC Aceh/01)