Gunung Marapi Erupsi, Warga Diminta Waspada Radius 3 Km

Padang, InfoPublik – Gunung Marapi yang berlokasi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, kembali mengalami erupsi pada Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 05.44 WIB.

Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi di Belakang Balok, Bukittinggi, erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 30 mm dan berlangsung sekitar 4 menit 35 detik.

Ahmad Rifandi, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, mengungkapkan bahwa kabut tebal menghalangi pandangan, sehingga kolom abu tidak dapat terpantau secara jelas. Saat ini, Gunung Marapi masih berada pada status Level II atau Waspada.

Rekomendasi untuk Masyarakat:

1. Jangan Memasuki Radius 3 km – Masyarakat sekitar, termasuk pendaki dan wisatawan, diminta untuk tidak memasuki zona dalam radius 3 km dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek.
2. Waspada Lahar di Musim Hujan – Penduduk yang tinggal di sekitar lembah dan bantaran sungai berhulu di Gunung Marapi diimbau untuk waspada terhadap potensi bahaya aliran lahar, terutama saat hujan.
3. Antisipasi Hujan Abu – Masyarakat diminta memakai masker pelindung dan alat pelindung diri lainnya untuk menghindari dampak abu vulkanik pada pernapasan, mata, dan kulit. Selain itu, perlu dilakukan pembersihan atap rumah agar tidak ambruk akibat penumpukan abu.
4. Jaga Kondusivitas dan Hindari Hoaks – Warga diimbau untuk tidak menyebarkan atau mempercayai informasi palsu serta tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
5. Koordinasi Pemerintah Daerah – Pemerintah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk informasi terkini.
6. Pantau Informasi Resmi – Masyarakat dan instansi terkait dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi Magma Indonesia, website resmi (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), serta media sosial PVMBG.

Gunung Marapi dikenal aktif dengan sejarah letusan berkala, sehingga pemantauan dan kewaspadaan tinggi terus dilakukan untuk keselamatan masyarakat sekitar.

(MC Padang/Marajo)