- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 27 November 2024 | 02:53 WIB
: Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) untuk memberikan pelatihan kepada ribuan anak muda guna meningkatkan kompetensi. Foto: dok.pemkabbanyuwangi
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 6 November 2024 | 00:47 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 160
Surabaya, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berupaya meningkatkan daya saing warganya, terutama anak muda, melalui berbagai program pelatihan. Salah satu langkah tersebut adalah kerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, yang telah menyelenggarakan pelatihan kepada ribuan pemuda di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Banyuwangi, Sugirah, baru-baru ini menandatangani perpanjangan kerjasama dengan Kepala BPVP Banyuwangi di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Selasa (5/11/2024), BPVP Banyuwangi telah menyelenggarakan ratusan pelatihan yang telah diikuti ribuan warga Banyuwangi sejak berdirinya pada 2019. BPVP Banyuwangi menawarkan tujuh kejuruan yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu Pariwisata, Teknologi Pengolahan Pertanian, Fashion Technology, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknik Otomotif, Pertanian, dan Teknik Las.
"Kami sangat bersyukur karena Kementerian Tenaga Kerja telah memilih Banyuwangi untuk mendirikan BPVP. Ini memberikan kesempatan bagi banyak anak muda untuk mengikuti berbagai pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas dan daya saing mereka," ujar Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah.
Sugirah juga berharap BPVP Banyuwangi terus mengembangkan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan memiliki prospek yang baik bagi pengembangan keterampilan warga.
“Kami terus mendorong agar lebih banyak anak muda mengikuti pelatihan di BPVP. Banyak jurusan yang dapat dipilih, dan ini juga menyesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga menggelar berbagai pelatihan untuk mendorong kewirausahaan di kalangan masyarakat,” kata Sugirah.
Sementara itu, Kepala BPVP Banyuwangi, Arsad, menjelaskan bahwa lembaga tersebut didirikan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja. Semua program pelatihan yang diselenggarakan BPVP sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah pusat, sehingga peserta tidak dibebani biaya pelatihan. Selain itu, mereka juga mendapatkan fasilitas penunjang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“BPVP dan Pemkab Banyuwangi telah bekerjasama untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bertujuan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Dengan komitmen bersama untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan, kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat," katanya.
Dalam komitmen tersebut, juga diluncurkan program strategis untuk membentuk santri dan pemuda multitalenta.
"Dengan program ini, kami berharap para santri tidak hanya memiliki bekal agama yang baik, tetapi juga keterampilan yang bermanfaat di dunia kerja dan masyarakat," ujar Arsad.(MC Jatim/ida-van/eyv)