- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 27 November 2024 | 02:53 WIB
: Rudie Riesdianto dan Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, beserta Pengurus Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Jawa Timur untuk periode 2024-2027. Foto: dok.KONI Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 2 November 2024 | 04:00 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 112
Surabaya, InfoPublik - Rudie Riesdianto terpilih sebagai Ketua Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Jawa Timur untuk periode 2024-2027. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, Muhammad Nabil, pun menyampaikan ucapan selamat dan mendorong kepengurusan baru untuk segera melakukan pembinaan dan membentuk kepengurusan di daerah. Ini bertujuan untuk menggeliatkan sosialisasi dan pengembangan olahraga padel di masyarakat.
PBPI telah diakui secara resmi oleh KONI Pusat sebagai induk asosiasi cabang olahraga padel tenis di Indonesia sejak 9 Agustus 2023. Olahraga padel masih relatif baru di Indonesia, sehingga ada upaya untuk memperkenalkannya lebih luas di Tanah Air.
"Daerah tidak harus memiliki venue padel. Beberapa daerah mungkin tidak memiliki fasilitas, tetapi ada atlet berbakat. Oleh karena itu, pembentukan pengurus daerah harus segera dilakukan," ungkap Nabil di Surabaya, Jumat (1/11/2024).
Nabil juga mengungkapkan bahwa cabang olahraga padel hampir pasti akan dipertandingkan di PON XXII 2028 di NTT-NTB, setelah sukses menggelar eksebisi di PON XXI 2024 Aceh-Sumut. "Ketika padel dipertandingkan di PON, kami harus mulai mempersiapkan. Ruang rekrutmen akan dilakukan di PORPROV, dan kami berupaya menggelar pertandingan padel di PORPROV 2025," tambahnya.
Menurut Nabil sekarang ini yang paling penting dilakukan oleh PBPI Jatim adalah melakukan sosialisasi ke masyarakat, dan segera mencari atlet di daerah agar mereka bisa tampil di PORPROV 2025 mendatang. “Saya optimistis ini bisa dilakukan pengurus yang baru terbentuk ini, karena sekarang ini sebenarnya komunitas Padel sudah ada dan terbentuk di Jawa Timur,” kata Nabil.
Ketua PBPI Jatim, Rudie Riesdianto, menyatakan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh KONI Jatim. Ia berkomitmen untuk segera membentuk kepengurusan daerah guna mempercepat sosialisasi padel kepada masyarakat.
"Padel sudah ada di dunia sejak lama, tetapi baru populer beberapa tahun terakhir. Di Indonesia, respon masyarakat cukup baik, sehingga Ketua KONI meminta agar kepengurusan segera dibentuk," jelasnya.
Berdasarkan regulasi IPF (Federasi Padel Internasional), lapangan padel memiliki ukuran sepertiga lapangan tenis, yang dikelilingi oleh kaca di setiap sisi. Panjang lapangan adalah 20 meter dengan lebar 10 meter, dan dinding kaca belakang setinggi 4 meter serta dinding samping setinggi 3 meter.
Net lapangan padel memiliki lebar 10 meter dengan tinggi 0,92 meter, dan lantai lapangan terbuat dari rumput buatan yang dicampur pasir halus. Dinding kaca juga berfungsi dalam permainan, karena pemain dapat memantulkan bola ke kaca.
Raket padel berbeda dari raket tenis atau badminton yang memiliki senar. Raket padel terbuat dari bahan semikarbon dan plastik fiber, dengan ketebalan 38 sentimeter dan lebar 2,6 cm. Panjang raket dari gagang hingga kepala adalah 45,5 cm. Bola padel mirip dengan bola tenis, memiliki diameter 6,77 cm dan berat 59,4 gram. (MC Jatim/ida-her/eyv)