- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 1 November 2024 | 09:49 WIB
: Dua mahasiswa Fakultas Vokasi (FV) program studi Pengobatan Tradisional (Battra) Unair, berhasil meraih penghargaan sebagai Juara Harapan I dalam kompetisi karya tulis ilmiah Plant Protection Competition (PPC) 2024 Universitas Brawijaya. Foto:dok.unair
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 1 November 2024 | 10:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 82
Surabaya, InfoPublik – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) terus menunjukkan prestasi gemilangnya. Kali ini, dua mahasiswa Fakultas Vokasi (FV) program studi Pengobatan Tradisional (Battra) berhasil meraih penghargaan sebagai Juara Harapan I dalam kompetisi karya tulis ilmiah Plant Protection Competition (PPC) 2024 Universitas Brawijaya. Mereka adalah Tita Mutia Rachma dan Reza Akni Arifia Zidan dari angkatan 2023.
Kompetisi ini bertajuk “Peran Perlindungan Tanaman menuju Indonesia Emas 2024”. Tita Mutia Rachma atau Tita selaku ketua tim menyebutkan bahwa, karya tulis ilmiah yang ia angkat bersama tim adalah inovasi bertema Kamper Aromatic dengan Essential Oil Serai Wangi dan Peppermint sebagai Insektisida Alami.
Tita menambahkan bahwa timnya memilih mengangkat inovasi produk insektisida berupa kamper dengan memanfaatkan aroma kuat wangi serai. Aroma tersebut berguna untuk mengusir hama pertanian dan dapat memaksimalkan hasil panen.
“Aroma kuat yang dari serai wangi dan peppermint yang dapat mengganggu sistem pernafasan pada hama tanaman. Sehingga dapat terhindar dari gagal panen,” dalam keterangannya, di Surabaya, Jumat (1/11/2024).
Lebih lanjut, Tita menjelaskan inovasi tim dengan produk kamper ini dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami. Inovasi kamper aromaterapi yang ia dan tim ciptakan, berfungsi untuk mencegah, mengusir, atau mengurangi hama.“Cara kerja produk kami yaitu dengan mengeluarkan aroma khas dari serai wangi dan peppermint. Karena aromanya yang kuat, hama akan pergi menjauh,karena aroma tersebut mampu mengganggu sistem pernapasan pada hama,” jelas Tita.
Lewat inovasi yang mereka angkat dalam kompetisi ini, Tita dan tim ingin menguji kemampuan mereka pada bidang pengobatan tradisional serta membanggakan Unair. “Lomba ini juga dapat kami jadikan langkah awal dari kami untuk menuju langkah yang lebih besar di kemudian hari nanti,” imbuhnya.
Kendati kompetisi ini berfokus pada bidang pertanian, dan bertolak belakang dengan latar belakang akademik mereka, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat Tita dan Reza dalam berkompetisi dan berproses menuju lebih baik.
“Kami mencoba untuk percaya pada proses. Karena kami yakin, walaupun dari Fakultas Vokasi yang notabennya tidak ada jurusan yang berkaitan dengan pertanian. Selain membawa nama fakultas atau prodi, tetapi juga membawa nama Unair. Sehingga kami berjuang semaksimal mungkin demi nama almamater tercinta,” tuturnya.
Menurutnya, tujuan mengikuti kompetisi ini tak hanya semata untuk meraih kemenangan. Namun sebagai batu loncatan menuju kesuksesan dan berkembang.
“Kemenangan bukanlah tujuan utama kami. Tapi proses yang harus kami lalui, serta pengalaman adalah batu loncatan menuju kesuksesan,”tambahnya. (MC Jatim/ida-mad/eyv)