- Oleh MC KAB SUMENEP
- Sabtu, 23 November 2024 | 00:39 WIB
:
Oleh MC KAB SUMENEP, Jumat, 1 November 2024 | 08:56 WIB - Redaktur: Juli - 205
Sumenep, InfoPublik - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep menggelar Puncak Peringatan Hari Santri 2024 di Masjid At-Taqwa, Desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep, Kamis (31/10/2024).
Acara yang dikemas dengan istighatsah untuk keselamatan dan keamanan Kabupaten Sumenep ini, merupakan pungkasan dari serangkaian kegiatan yang berlangsung selama satu bulan.
Dihadiri ribuan warga NU, dari tingkat MWCNU, Ranting NU, lembaga dan Badan Otonom (Banom) di semua tingkatan.
Ketua PCNU Kabupaten Sumenep, KH. A. Pandji Taufiq mengatakan, sejak ditetapkan melalui keputusan Presiden 2015 silam, PCNU terus istiqamah menggelar peringatan Hari Santri. Hal itu tak lain sebagai wujud syukur, karena peran dan kontribusi santri dalam berbangsa dan bernegara telah diakui.
”Kami PCNU sudah memperingati ke-10 sejak 2015 silam. Waktu itu bersama KH. Abuya Busyro Karim saat masih menjabat sebagai Bupati di depan Masjid Jamik Sumenep. Hingga saat ini terus kita peringati sebagai wujud syukur atas peranan kaum santri,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan.
Kiai Pandji lantas menekankan pentingnya bersama-sama memohon keselamatan dan keamanan menjelang Pilkada Serentak 2024. Kabupaten Sumenep sebagai daerah yang dikenal Solonya Madura, harus menjaga kebersamaan agar tidak terjadi gesekan-gesekan akibat dari perbedaan pilihan politik.
”Acara ini adalah acaranya warga NU, guna berikhtiar dan bermunajat memohon agar Kabupaten Sumenep aman, damai dan kondusif. Selama ini, tidak pernah terjadi kerusuhan, hanya permainan-permainan biasa. Untuk itu, mari kita rawat dan jaga kebersamaan kita sebagai warga Sumenep yang dikenal Solonya Madura,” pintanya.
Pemantauan Media Center di lokasi, sebelum acara dimulai, pihak panitia juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba, juga pemberian beasiswa santri kepada sejumlah pondok pesantren dan santri berprestasi.
Selain dihadiri ribuan warga NU, dari tingkat MWCNU, Ranting NU, lembaga dan Badan Otonom (Banom) di semua tingkatan, juga dihadiri oleh sejumlah pihak. Antara lain, Pengasuh Pondok Pesantren, Forkopimda, KPU, Bawaslu, Perguruan Tinggi, Partai Politik dan Organisasi Masyarakat (Ormas). ( Miko/Fer )