: Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki tandatangani Deklarasi Gerakan Kencana di Aula Bupati Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 30 Oktober 2024 | 13:48 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 200
Batang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Batang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendeklarasikan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) 2024. Penanganan bencana merupakan urusan wajib pemerintah sebagai layanan dasar. Untuk itu perlu didorong agar standar minimal dapat dilakukan di masing-masing wilayah di tingkat kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Batang Ulul Azmi menyampaikan, bencana alam dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, sebagai langkah antisipasi perlu persiapan dari seluruh unsur mulai dari pemerintah, jajaran TNI, Polri dunia usaha, masyarakat atau relawan, akademisi dan media massa.
“Berdasarkan dari berbagai ancaman bencana, berupa bencana banjir, tanah longsor, kekeringan, gempa bumi, angin kencang serta puting beliung. Hal tersebut dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerugian harta benda dan dampak psikososial di Kabupaten Batang,” katanya saat Deklarasi Kencana di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, Rabu (30/10/2024).
Ulul juga mengatakan bahwa maksud dan tujuan deklarasi Gerakan Kencana untuk memahami peran dan tanggungjawab kecamatan dalam sistem penanggulangan bencana serta cara membangun kapasitas yang kuat dalam menghadapi berbagai bencana di wilayah kecamatan.
“Perlu adanya partisipasi kerjasama serta koordinasi yang baik dari instansi terkait untuk menyiapkan peralatan serta sumber daya manusia atau relawan penanggulangan bencana sesuai dengan tugas pokok dan tanggungjawab,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, program Kencana ini merupakan salah satu langkah penting dalam upaya membangun ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah negara yang rawan terhadap berbagai jenis bencana, baik alam maupun buatan manusia.
“Melalui deklarasi ini, kita berkomitmen untuk membentuk masyarakat yang tangguh, siap siaga, dan mampu menghadapi berbagai ancaman bencana. Kencana bukan hanya slogan semata, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata di lapangan,” jelasnya.
Lani menyebutkan, kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak sangat diperlukan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tangguh terhadap bencana. Tanpa kerjasama yang baik, upaya kita dalam mengurangi risiko bencana tidak akan efektif.
“Pelatihan dan simulasi bencana harus rutin dilakukan, agar masyarakat dapat merespons dengan cepat dan tepat saat bencana terjadi. Tidak kalah pentingnya adalah pembangunan infrastruktur yang ramah bencana. Pembangunan yang memerhatikan aspek ketahanan terhadap bencana akan membantu mengurangi dampak yang ditimbulkan saat bencana melanda,” tegasnya.
Lani berharap, Deklarasi Kecamatan Tangguh Bencana dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak. Ia mengimbau semua pihak terus berkomitmen dan bekerja sama untuk menciptakan Kabupaten Batang yang tangguh dan siap menghadapi bencana.
Kalakhar BPBD Jateng Bergas Catur Sasi Penanggungan menambahkan, masyarakat harus berdamai dengan alam. Sedangkan penanganan bencana menjadi tanggungjawab bersama.
“Masyarakat juga harus diberi tahu apa yang menyebabkan banjir, tandanya apa. Kalau banjir harus menyelamatkan diri ke mana. Tentunya program Kencana yang berjalan di semua kecamatan di Kabupaten Batang ini, bisa dijadikan pembelajaran bagi semua daerah yang belum membentuk Kencana. Terutama dalam hal menganggarkan, implementasinya, serta evaluasinya,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Jumadi/Sri Rahayu)