- Oleh MC KOTA PADANG
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 22:19 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 24 Oktober 2024 | 06:58 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 205
Padang, InfoPublik – Untuk mewujudkan Puskesmas Ramah Disabilitas, Puskesmas Pauh Kota Padang mengadakan pelatihan bahasa isyarat bagi dokter dan petugas pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut. Langkah ini dilakukan agar puskesmas dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pasien penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu.
Kepala Puskesmas Pauh, Mela Aryati, menjelaskan bahwa program pelatihan ini merupakan hasil kerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumbar, yang melibatkan tenaga pengajar dari instruktur tuna rungu.
“Pelatihan ini bertujuan agar penderita disabilitas, khususnya tuna rungu, bisa mendapatkan akses kesehatan yang maksimal di puskesmas,” ujar Mela melalui keterangan yang diterima pada Rabu (23/10/2024).
Pelatihan ini akan dilaksanakan selama setahun dengan frekuensi dua kali dalam sebulan dan melibatkan 40 orang petugas. Selama ini, pelayanan bagi pasien tuna rungu masih terbatas karena petugas belum terampil dalam bahasa isyarat. Mela berharap dengan pelatihan ini, petugas dapat lebih memahami keluhan pasien dan memberikan edukasi yang mudah dimengerti oleh pasien tuna rungu.
Mela juga menambahkan bahwa program pelatihan ini nantinya tidak hanya diterapkan di puskesmas, tetapi juga di posyandu dan Pustu (Puskesmas Pembantu). Hal ini dilakukan sesuai dengan amanat Permenkes 2015 tahun 2023 tentang Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Koordinator Program Disabilitas PKBI Sumbar, Mayang Fitriani, menyatakan bahwa Puskesmas Pauh dijadikan pilot project (proyek percontohan) bagi pelatihan ini. “Setelah diterapkan di Puskesmas Pauh, kami akan mendampingi puskesmas lain agar dapat mengayomi dan memberikan layanan kesehatan inklusif yang lebih baik bagi penyandang disabilitas, terutama tuna rungu,” ungkap Mayang.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di seluruh puskesmas, sehingga layanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas dapat tercapai. (MC Padang/RA).