Penguatan Peran KIM di Jawa Timur: Sinergi Pemerintah, KIM, dan Masyarakat untuk Masa Depan Cerdas

: Foto : Diskominfo Jatim saat Gelar Bimtek KIM dan Best Practice KIM di Jawa Timur. (chusnul)


Oleh MC KAB TUBAN, Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:55 WIB - Redaktur: Juli - 80


Tuban, InfoPublik – Memasuki hari kedua Jatim Digifest 2024, rangkaian kegiatan workshop masih menjadi magnet bagi peserta, di antaranya Bimtek KIM dan Best Practice KIM di Jawa Timur oleh Diskominfo Jatim di lapangan basket GOR Rangga Jaya Anoraga Tuban, Rabu (23/10/2024).
 
Kadis Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin dalam sambutannya menyampaikan, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah memengaruhi pola kehidupan. Di tengah arus informasi yang deras, keberadaan komunitas informasi masyarakat (KIM) menjadi semakin strategis.
 
“KIM bukan hanya sekadar wadah untuk berbagi informasi, tetapi juga menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berinformasi,” tutur perempuan berkaca mata itu.
 
Sherlita menegaskan, kegiatan bimbingan teknis dan best practice KIM ini merupakan momentum yang sangat baik untuk semua, khususnya bagi para pengurus KIM. Melalui kegiatan ini, semua akan saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inovasi dalam mengelola KIM.
 
“Kita akan belajar bersama tentang praktik terbaik dalam menghasilkan konten yang berkualitas, mendistribusikan informasi secara efektif, serta mengembangkan KIM agar semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tegas dia.
 
Dia menyampaikan, peran Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) dalam menyiapkan materi program yang berfokus pada Akses, Diskusi, Implementasi, Networking, Diseminasi dan Aspirasi (Adinda), khususnya dalam penyebaran informasi yang valid dan tepat sasaran, semakin krusial di era digital ini.
 
KIM memiliki tugas untuk menjembatani informasi antara pemerintah dan masyarakat, memastikan bahwa setiap kebijakan dan program pemerintah tersampaikan dengan baik, serta membantu masyarakat dalam mengakses dan memahami informasi secara benar.
 
“Tentu saja, untuk menjalankan peran tersebut, KIM tidak hanya dituntut untuk menjadi penyebar informasi, tetapi juga sebagai fasilitator bagi pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Melalui KIM, kita harapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam menerima, memahami, serta menggunakan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya,” harapnya.
 
Menurutnya, momen ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk belajar dari pengalaman, berbagi strategi, dan saling menginspirasi untuk semakin memperkuat peran KIM di setiap daerah di Jawa Timur. “Dengan sinergi antara pemerintah, KIM, dan masyarakat, kita bisa mewujudkan KIM yang lebih informatif, inklusif, dan cerdas dalam menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya. (chusnul huda/hei)