- Oleh MC KAB BALANGAN
- Kamis, 21 November 2024 | 13:20 WIB
: Para peserta dan undangan rapat koordinasi daerah (Rakorda) Sensus Pertanian 2023 dengan tema “Survei Ekonomi Pertanian, Potret Kesejahteraan Pertanian Indonesia Berkelanjutan” di Hotel Aston Kota Gorontalo. (Foto: Vibvi Lahay)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:03 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 200
Kota Gorontalo, InfoPublik – Survei Ekonomi Pertanian 2024 (SEP2024) merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sensus Pertanian 2023 (ST2023). Survei ini dilaksanakan pada seluruh wilayah Indonesia, mencakup seluruh provinsi dan kabupaten/kota untuk mengukur kesejahteraan petani.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, dalam rapat koordinasi daerah (Rakorda) Sensus Pertanian 2023 dengan tema “Survei Ekonomi Pertanian, Potret Kesejahteraan Pertanian Indonesia Berkelanjutan”.
Menurut Mukhanif, Survei Ekonomi Pertanian ini penting karrna dapat dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah dalam perumusan program dan kebijakan di bidang pertanian.
“SEP24 ini sudah dilaksanakan sejak bulan Juni 2024 kemarin. Apa saja yang didata? Yakni karakteristik unit usaha pertanian, pendapatan, pengeluaran, akses keuangan dan indicator SDGs,” kata Mukhanif, Selasa (22/10/2024).
Mukhanif mengungkapkan pendataan dan pengolahan SEP2024 Provinsi Gorontalo telah 100 persen selesai dan memenuhi target respons.
Sampel SEP 2024 terdiri atas unit usaha pertanian perorangan (UTP) sebanyak 2.780 unit, unit usaha pertanian berbadan hukum (UPB) sebanyak 30 unit, dan unit usaha pertanian lainnya (UTL) sebanyak 27 unit.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu sekalian, karena kita telah berhasil mencapai target 100 persen untuk pendataan dan pengolahan,” ungkap Mukhanif.
Rakorda ST2023 Provinsi Gorontalo tahun 2024 berlangsung selama 2 hari, 22-23 Oktober 2024. Turut hadir Kepala BPS kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo, Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Gorontalo, kepala dinas/perwakilan OPD terkait, perwakilan akademisi, perwakilan pelaku usaha pertanian, PT Tri Jaya Tangguh, serta pegawai tim statistik pertanian BPS Provinsi Gorontalo dan kabupaten/kota. (mcgorontaloprov)