- Oleh MC KAB SUMENEP
- Senin, 28 Oktober 2024 | 00:29 WIB
: Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton (berkain sarung warna oranye), saat menjadi pembina pada apel Hari Santri tahun 2024 tingkat Provinsi Gorontalo. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 23 Oktober 2024 | 06:15 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 149
Kota Gorontalo, InfoPublik - Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, mewakili Pj Gubernur Gorontalo bertindak sebagai Pembina Apel Hari Santri tahun 2024 tingkat Provinsi Gorontalo, Selasa (22/10/2024), di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama.
“Hari Santri yang kita peringati setiap tanggal 22 Oktober adalah momentum bagi kita untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ujar Yosef.
Ia mengungkapkan sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah. Salah satu bukti perlawanan santri terhadap para penjajah adalah peristiwa “Resolusi Jihad” pada tanggal 22 Oktober 1945 yang dimaklumatkan oleh Hadratussyekh Kiai Haji Hasyim Asyari.
"Dalam fatwa Resolusi Jihad itu Hadratussyekh KH Hasyim Asyari menyatakan bahwa berperang menolak dan melawan penjajah itu fardlu ‘ain (yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak) bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh," tuturnya.
“Sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, para santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut. Hingga akhirnya, pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” katanya lagi.
Yosef lalu menjelaskan bahwa peristiwa Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 tidak bisa dipisahkan dengan peristiwa 10 November 1945. Tanpa adanya peristiwa Resolusi Jihad, belum tentu terjadi peristiwa 10 November.
Menyambung juang bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern. Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata, maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena.
Jika para pendahulu telah mewariskan nilai-nilai luhur untuk bangsa, maka santri masa kini bertanggung jawab untuk tidak sekadar menjaganya, melainkan juga berkontribusi dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik.
“Masa depan Indonesia ada di pundak kalian. Maka saya berharap Hari Santri tahun 2024 ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita semua, khususnya para santri dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa,” ujar Yosef.
Ia menegaskan bahwa santri harus percaya diri karena santri bisa menjadi apa saja. Santri bisa menjadi presiden, dan kita punya presiden yang berlatar belakang santri, yaitu KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Santri juga bisa menjadi wakil presiden, dan kita punya wakil presiden berlatar belakang santri, yaitu KH Ma’ruf Amin.
“Banyak menteri yang berlatar belakang santri. Banyak pengusaha berlatar belakang santri. Banyak birokrat berlatar belakang santri. Sekali lagi santri bisa menjadi apa saja. Asalkan terus berjuang, terus berusaha, dan tidak menyerah. Semua pasti bisa diraih. Seperti pepatah yang diajarkan di pesantren, “man jadda wajada”, barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil,” ungkap Yosef.
Ia juga berpesan kepada para santri untuk merengkuh masa depan dengan semangat dan ketekunan. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, terus berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia.
Menurut Yosef, Hari Santri bukan hanya milik santri dan pesantren. Hari Santri adalah milik semua golongan. Hari Santri adalah milik seluruh elemen bangsa yang mencintai negaranya. Ia pun mengajak kepada seluruh komponen bangsa, apapun latar belakangnya, untuk turut serta merayakan Hari Santri.
Melalui momen apel Hari Santri 2024, ia mengajak peserta untuk mendoakan para pahlawan, ulama, santri yang telah gugur di medan laga demi kemaslahatan bangsa dan agama. “Semoga mereka ditempatkan di sebaik-baik tempat dan dikumpulkan dengan para syuhada. Aamiin,” kata Yosef. (mcgorontaloprov)