- Oleh MC KAB SUMENEP
- Senin, 28 Oktober 2024 | 00:29 WIB
: Sekda Kubu Raya Yusran Anizam menyampaikan pidato Menteri Agama RI Nasaruddin Umar pada hari Santri Nasional 2024 di halaman kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (22/10/2024). ird/mc kuburaya
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 216
Sungai Raya, InfoPublik - Pemkab Kubu Raya peringati Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Dalam pidato Menteri Agama RI Nasaruddin Umar yang dibacakan Sekda Kubu Raya Yusran Anizam mengatakan hari ini adalah momentum untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah,"katanya saat menjadi inspektur upacara bendera di Halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (22/10/2024).
Ia mengatakan salah satu bukti perlawanan santri terhadap para penjajah adalah peristiwa resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 yang dimaklumatkan oleh KH Hasyim Asy'ari.
Dalam resolusi jihad itu KH Hasyim Asy'ari menyatakan, bahwa berperang menolak dan melawan penjajah itu adalah fardhuain yang harus dikerjakan oleh tiap tiap orang Islam.
"Laki laki perempuan, anak anak bersenjata atau tidak. bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94km dari tempat masuk dan kedudukan musuh,"katanya di depan ratusan santri yang hadir.
Sejak resolusi jihad dimaklumatkan, sambungnya, para santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut. Hingga akhirnya pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai hari Pahlawan," tuturnya.
Menurutnya,peristiwa resolusi jihad tanggal 22 Oktober 1945 tidak bisa dipisahkan dengan peristiwa 10 November 1945. Tanpa adanya peristiwa resolusi jihad belum tentu terjadi peristiwa 10 November.
"Pada peringatan harus santri tahun 2024 ini. Kementerian Agama mengusung tema menyambung juang merekuh masa depan," tambahnya lagi.
Tema ini sebutnya mengingatkan pada salah satu bait. Dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik yang berbunyi. Wama Yalil Mudhofa Ya'ti Kholafa Anhu Fil i'robi Idza ma Hudzifa.
"Bait itu menjelaskan bahwa seorang santri mempunyai tugas untuk melanjutkan perjuangan Kyai ketika sang Kyai itu wafat,"imbuhnya.
"Seperti bait dari kitab Alfiyah Ibnu Malik tadi. Tema menyambung juang merengkuh masa depan adalah sebuah penegasan. Bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu,"imbuhnya.
"Yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa. Menyambung juang bukan berarti hanya berarti mengenang,"jelasnya.
"Beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern. Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angket senjata. Maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena," jelasnya lagi.
Ia pun menerangkan jika para pendahulu telah mewariskan nilai nilai luhur untuk bangsa, maka santri masa kini bertanggung jawab untuk tidak sekedar menjaganya, melainkan juga berkontribusi dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik.
"Saudara saudara santri dimanapun berada. Masa depan Indonesia ada di pundak kalian. Maka saya berharap hari santri tahun 2024 ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita semua, khususnya para santri dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa," harapnya.
Dirinya menginginkan santri harus percaya diri karena santri bisa menjadi apa saja. Santri bisa menjadi presiden, contohnya presiden yang berlatar belakang santri yaitu Kyai Haji Abdulrahman Wahid atau Gus Dur.
"Santri juga bisa menjadi wakil presiden. Dan kita punya wakil presiden. Yang berlatar belakang Santri yakni KH Maruf Amin. Banyak menteri yang berlatar belakang santri banyak pengusaha yang berlatar belakang santri. Banyak birokrat berlatar belakang santri. Sekali lagi santri bisa menjadi apa saja,"imbuhnya.
Asalkan terus berjuang, pintanya semua pasti bisa diraih. Seperti pepatah yang diajarkan di Pesantren manjada wajadda. Barang siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil.
"Maka kepada para santri saya berpesan rekuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai, ilmu pengetahuan dan teknologi. Teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kemilangan masa depan Indonesia," harapnya. (ird/mc kuburaya/eyv)