- Oleh MC KOTA PADANG
- Rabu, 27 November 2024 | 19:24 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 21 Oktober 2024 | 22:21 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 241
Padang, InfoPublik – Inflasi di Kota Padang terus menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Pada bulan September 2024, inflasi secara year on year (y-o-y) tercatat berada di angka 1,28 persen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, memberikan instruksi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk terus melakukan pemantauan dan monitoring harga komoditas, terutama ketika ada potensi kenaikan harga.
"Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga barang. Meskipun inflasi di Kota Padang selama tiga bulan terakhir terus menurun, kita tetap harus waspada. Inflasi yang berkelanjutan juga bisa berdampak buruk bagi perekonomian," ujar Andree saat memimpin rapat High Level Meeting (HLM) TPID di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Senin (21/10/2024).
Andree berharap pertemuan HLM yang melibatkan praktisi dan akademisi ini dapat menghasilkan strategi yang tepat untuk mengendalikan inflasi, khususnya di masa transisi pemerintahan. Ia juga menginstruksikan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengoptimalkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pemerintah Kota (Pemkot) Padang telah melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi, salah satunya dengan memperkuat cadangan pangan pemerintah. Hingga Oktober 2024, cadangan pangan yang didistribusikan telah mencapai 111,98 persen dari target.
Selain itu, Pemkot Padang juga menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk mengurangi gejolak harga komoditas pangan. Pemantauan terhadap ketersediaan dan pasokan pangan di pasar serta distributor juga dilakukan setiap minggu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang, Alfianto, mengungkapkan bahwa tren penurunan inflasi sudah terlihat sejak bulan Juli 2024. Pada saat itu, inflasi y-o-y tercatat sebesar 2,11 persen, kemudian turun menjadi 1,94 persen di bulan Agustus, dan terakhir menjadi 1,28 persen di bulan September.
"Komoditas yang paling dominan dalam memicu inflasi di Kota Padang adalah makanan, minuman, dan tembakau. Di sisi lain, kelompok yang berkontribusi besar terhadap deflasi adalah makanan dan minuman. Harapan kami, ekonomi Kota Padang tetap stabil," tutup Alfianto.
(MC Padang/ April)