- Oleh MC KAB BATANG
- Rabu, 2 Oktober 2024 | 21:35 WIB
: Kepala BPS Batang Heni Djumadi (tengah), memberikan sambutan saat Pembinaan Evaluasi Desa Cantik di Desa Banteng, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:28 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 120
Batang, InfoPublik - Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) terus digalakkan guna mendorong pembangunan berbasis data yang akurat dan relevan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batang Heni Djumadi menekankan, program Desa Cantik dirancang untuk membantu pengentasan kemiskinan karena kebutuhan akan data dan potensi desa sudah terindentifikasi dengan baik.
Hal itu ditegaskan Heni saat Pembinaan Desa Cantik di Desa Banteng, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Senin (21/10/2024). Pertemuan atau pembinaan yang keenam ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan statistik sektoral dan pelayanan publik di bidang statistik.
“Pembinaan kali ini berfokus pada pemenuhan bukti dukung lembar kerja evaluasi (LKE) dan lembar kerja desa (LKD) serta penguatan terkait pengolahan data berbentuk grafik,” katanya.
Para peserta, yang terdiri dari perangkat desa diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah dan menyajikan data secara visual, yang diharapkan dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan serta perencanaan pembangunan di desa.
“Dengan data yang valid dan terstruktur, pembangunan desa dapat lebih tepat sasaran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta menciptakan tata kelola pemerintahan desa yang lebih baik,” jelasnya.
Djumadi juga menekankan, melalui program ini Desa Banteng diharapkan mampu menjadi contoh desa yang memanfaatkan data secara efektif dalam mendukung berbagai aspek pembangunan, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan serta mengentaskan stunting.
“Skor hasil pengisian LKE Desa secara mandiri sangat baik, yakni 98,04 persen yang meliputi Agen Desa Cinta Statistik aktif mengaktualisasi diri selama pembinaan, mampu mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data, mampu menunjukkan bahwa proses pemutakhiran data dilakukan secara berkala, keterbukaan akses data terhadap masyarakat (ada website desa yang terupdate-red), dan mampu menerapkan GSBPM dan SOP Layanan Data dengan baik,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Banteng Hidayatullah menyampaikan bahwa dalam Desa Cantik pihaknya menerapkan aplikasi Sistem Informasi Layanan Administrasi Kependudukan Terpadu (SIPANDU).
“Aplikasi tersebut memungkinkan pembaruan database kependudukan secara real-time, penomoran otomatis untuk surat-menyurat, dan visualisasi data yang mendukung pengambilan keputusan cepat. Inovasi ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan efisiensi administrasi dan layanan publik di desa,” terangnya.
Sehingga diharapkan dapat semakin mempermudah akses informasi yang akurat dan transparan. (MC Batang, Jateng/Jumadi/Sri Rahayu)