- Oleh MC PROV GORONTALO
- Senin, 21 Oktober 2024 | 19:29 WIB
: Para peserta pelatihan mendongeng saat mendapat arahan dari Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Ahmad Nawari. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Minggu, 20 Oktober 2024 | 17:55 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 185
Kota Gorontalo, InfoPublik – Komunitas Bele Ponuwa bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar Pelatihan Mendongeng pada Sabtu (19/10/2024). Pelatihan ini disambut baik oleh para pegiat literasi di Gorontalo, sebanyak 25 orang terlibat aktif dalam pelatihan ini.
“Banyak yang berminat, tapi kami membatasi demi efektivitas pelatihan,” kata Ikraeni Safitri, Ketua Komunitas Bele Ponuwa yang juga pengajar di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo.
Menurut Ikraeni, bagi banyak orang, mendongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama kejadian zaman dulu. Tapi istilah dongeng saat ini berkembang menjadi bercerita atau menuturkan cerita.
“Kegiatan mendongeng tidak hanya disukai oleh anak- anak, namun juga orang muda hingga yang sudah dewasa. Mendongeng dipercaya memiliki berjuta manfaat antara lain memberi hiburan, juga menambah pengetahuan, dan memperkaya akhlak atau moral seseorang, terlebih anak-anak,” tutur Ikraeni.
Menurutnya, anak-anak membutuhkan banyak pelajaran dan pengalaman baru. Dengan media dongeng, anak seperti diajak berfantasi menuju alam imajinasi sambil meraup berjuta pengalaman baru.
Mendongeng juga dapat mentransfer nilai yang terkandung dalam sebuah dongengan. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengetahui teknik mendongeng yang baik, sehingga dibutuhkan pelatihan yang mampu memberi peningkatana kapasitas peserta.
Mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif yang menjadi bagian dari keterampilan berbicara. “Mendongeng dapat dijadikan media dalam proses kegiatan belajar. Sedangkan bagi orang tua, mendongeng untuk anak dapat mempererat komunikasi dengan si buah hati dan meningkatkan kedekatan batin emosional antara orang tua dan anak,” ungkap Ikraeni. (mcgorontaloprov)