- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Kamis, 21 November 2024 | 21:20 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Sabtu, 19 Oktober 2024 | 06:57 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 338
Sanggau, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, meninjau langsung lokasi banjir di Desa Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar, pada Jumat (18/10/2024).
Banjir yang telah berlangsung selama tiga hari tersebut berdampak pada warga setempat serta mengganggu jalur transportasi utama di wilayah tersebut.
Setibanya di lokasi, Harisson langsung memeriksa kondisi banjir dan menyerahkan bantuan kepada para pengungsi di Kantor Desa Sosok. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, kasur, dan sembako.
"Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen penuh untuk menangani banjir di Desa Sosok dan wilayah-wilayah terdampak lainnya. Kami akan berkoordinasi dengan BPBD dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) 1 untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang. Saat ini, prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga," ujar Harisson.
Bantuan yang disalurkan oleh Pemprov Kalbar meliputi 300 paket makanan anak, 50 paket pakaian anak, 200 paket pakaian dewasa, 75 kasur, 100 selimut, serta 40 paket sembako yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, dan mi instan. Total bantuan beras yang diberikan mencapai 4,443 ton.
Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan BWSK 1, Pramono, menyatakan bahwa sebelum dilakukan pengerjaan fisik untuk penanganan banjir, perlu dilakukan kajian mendalam mengenai penyebabnya. Beberapa faktor yang diidentifikasi antara lain pendangkalan sungai dan alih fungsi lahan, seperti perluasan perkebunan sawit, yang menyebabkan berkurangnya area resapan air.
Selain merendam rumah penduduk, banjir juga menyebabkan jalan poros sepanjang 1,5 km terendam hingga setinggi 100 cm, sehingga mengganggu akses transportasi dari Sanggau ke Pontianak dan sebaliknya.
Muasdi, seorang sopir truk yang terdampak banjir, mengungkapkan kesulitan yang dialami akibat banjir ini.
"Sudah dua hari kami terjebak di sini, tidak bisa melanjutkan perjalanan. Kami berharap banjir seperti ini segera diatasi agar tidak mengganggu aktivitas warga," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama instansi terkait berupaya menangani banjir secara efektif, termasuk melalui kajian komprehensif untuk mencegah bencana serupa di masa depan. (Adpim)