- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Jumat, 22 November 2024 | 11:14 WIB
: DKP telah mengembangkan budidaya lobster dalam ruangan atau stock enhancment sejak 2020 dan pada 2024 ini berhasil melepas 300 ekor.
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Jumat, 18 Oktober 2024 | 22:14 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 148
Kota Bandung, InfoPublik - Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat (DKP Jabar) berhasil melepas 300 ekor lobster hasil budiaya dalam ruangan ke laut lepas guna melestarikan siklus hidup hewan yang jadi komoditas laut unggulan Jabar.
DKP telah mengembangkan budidaya lobster dalam ruangan atau stock enhancment sejak 2020 dan pada 2024 ini berhasil melepas 300 ekor.
Menurut Kepala DKP Jabar Hermansyah, budidaya dalam ruangan ini dilakukan untuk menyelamatkan lobster Jabar dari kepunahan. Penangkapan benih lobster di Jabar tergolong masif dan intensif, sehingga dikhawatirkan akan memperpendek siklus hidup lobster.
"Jika tidak ditanggulangi dengan tepat maka sumber daya lobster di alam pada masa yang akan datang akan menurun dan terancam," ujar Hermansyah di Bandung, Kamis (18/10/2024).
Salah satu upaya Pemdaprov Jabar untuk menjaga stabilitas populasi lobster adalah dengan budidaya dalam ruangan (indoor).
"Kita sudah memulai penelitian dan pengembangan ini sejak 2020, dan alhamdulillah 2024 ini berhasil dengan merilis atau melepaskan kembali benih lobster ke laut. Memang jumlahnya belum banyak, tapi ini adalah langkah baik untuk masa depan lobster di Jawa Barat," kata Herman.
Analis Aqua Culture Ahli Muda UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Selatan (PAPLWS) DKP Jabar Denny Hamdani menjelaskan, budidaya indoor dilakukan karena selama ini lobster sulit dibudidaya langsung di laut. "Karena kondisi angin dan gelombang laut selatan, sehingga sangat sulit kita lakukan budidaya langsung di laut," jelasnya.
Menurut Denny, Jabar terbilang yang pertama kali berhasil membudidaya lobster dalam ruangan. "Catatan saya, kita yang pertama kali berhasil melakukannya. Budidaya indoor ini akan terus kita kembangkan sampai ketemu cara dan teknologi yang tepat," jelas Denny.
Ia menjelaskan, teknik budidaya dalam ruangan yang sekarang dilakukan baru pada sampai segmentasi dua dengan ukuran lobster 50-70 gram dengan lama pemeliharaan delapan bulan. Masih butuh uji coba lebih lanjut sampai dengan segmentasi empat yang mana ukuran dan berat lobster bisa lebih maksimal, dan secara ekonomi akan lebih visibel dan menguntungkan nelayan.
Menurutnya, kunci keberhasilan budidaya lobster dalam ruangan adalah pakan, air, dan cahaya. "Lobster itu ikan perairan dalam jadi tidak butuh cahaya yang terang atau langsung terkena sinar matahari. Kemudian tidak boleh terkena air hujan, lalu pakannya harus jenis moluska tertentu yang kebetulan di Pangandaran jenis itu banyak," pungkas Denny. (MC Prov. Jabar)