Chanif Atlet Difabel Batang, Sukses Sabet Dua Emas di Peparnas XVII Solo

: Chanifatul Mukarromah sukses medali emas pada ajang Peparnas XVII Solo.


Oleh MC KAB BATANG, Jumat, 18 Oktober 2024 | 20:59 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 146


Batang, InfoPublik - Chanifatul Mukarromah sukses raih dua medali emas pada ajang Peparnas XVII Solo 2024, untuk cabang olahraga Bocia kategori Women's Individual dan Tim. Senyum merekah ditunjukkan atlet berkebutuhan khusus itu, karena untuk pertama kalinya berhasil mengharumkan nama Jawa Tengah dan Kabupaten Batang.

Chanifatul Mukarromah yang juga siswi SMAN 1 Batang mengatakan, keberhasilan yang diraihnya berkat intensif menjalani proses pemusatan latihan di Solo selama lima bulan. “Untuk tingkat nasional, ini yang pertama, tapi sempat dapat medali perunggu di event Peparprov,” katanya, saat ditemui di SMAN 1 Batang, Kabupaten Batang, Kamis (17/10/2024).

Target ke depan, ia berkeyakinan mampu masuk ke Pelatnas agar dapat mengembangkan potensi di cabor bocia. Dari sisi prestasi, atlet yang telah dua tahun menekuni bocia itu, tak mau kalah dengan teman sebayanya.

“Alhamdulillah walaupun saya siswi berkebutuhan khusus, tidak ada perbedaan sama yang lain. Dukungan bapak/ibu guru juga positif, selama menjalani pemusatan latihan di Solo, tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring dengan lancar,” jelasnya.

Sebagai pelatih, Umar Hamdan mengakui prestasi yang diraih anak didiknya ini memerlukan kerja keras dan latihan yang maksimal. “Berlatih selama 3-4 jam lamanya, yang tentu membutuhkan tenaga ekstra serta membagi waktu untuk belajar,” ungkapnya.

Umar pun selalu memantau agar tugas Chanif-begitu ia akrab disapa, sebagai pelajar tidak sampai terbengkalai. “Kami selalu berkoordinasi dengan para gurunya, supaya bisa mengikuti pembelajaran, walaupun pakai WhatsApp dan jamnya pun menyesuaikan jam latihan,” tegasnya.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Batang Setyo Utomo mendukung, dengan memberikan ruang berprestasi di bidang olahraga yang dimintanya. “Sekolah kami memang inklusi yang tidak membeda-bedakan. Termasuk saat kegiatan belajar mengajar,” tuturnya.

Sebagai pendidik, para guru memberikan kesempatan Chanif untuk dapat mengikuti pembelajaran secara daring. “Jadi bapak/ibu guru mapel menyesuaikan waktu untuk bisa mendampingi dalam pembelajaran daring dan alhamdulillah prestasinya masih tergolong 10 besar,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)

 

Berita Terkait Lainnya