Sinergi Antar TPID Kabupaten/Kota Dorong Peningkatan Investasi di Jatim

Surabaya, InfoPublik – Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, menyampaikan laporan dalam acara “High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Forum Investasi se-Jawa Timur 2024” yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (17/10/2024).

Dalam laporannya, Bobby menggarisbawahi capaian pengendalian inflasi yang telah dicapai melalui sinergi antar TPID kabupaten/kota dan mendorong peningkatan investasi di Jawa Timur. “Kegiatan ini merupakan High Level Meeting TPID dan Forum Investasi yang kedua di 2024. Sinergi implementasi 8 komitmen JATIM SIGATI yang disepakati oleh 38 TPID kabupaten/kota pada 8 Maret 2024 lalu telah terbukti efektif dalam mengendalikan inflasi di Jawa Timur,” ujar Bobby.

Ia menjelaskan, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, tingkat inflasi di Jawa Timur pada September 2024 tercatat sebesar 1,73 persen (yoy), sementara secara bulanan terjadi deflasi sebesar 0,12 persen (mtm). Capaian tersebut sesuai dengan sasaran inflasi yang ditetapkan, yaitu sebesar 2,5±1 persen pada 2024.

Efektivitas program Jatim Sigati, lanjut Bobby, merupakan wujud nyata dari sinergi kebijakan pengendalian inflasi di provinsi ini. Delapan langkah konkret yang diterapkan di seluruh kabupaten/kota merupakan implementasi dari Strategi 4K Pengendalian Inflasi dan enam Langkah Konkret Penanganan Inflasi dari Kemendagri, di antaranya melalui operasi pasar, penguatan kelembagaan petani, dan kerjasama antar daerah surplus-defisit.

 “Kami juga mengadakan pencapaian program JATIM SIGATI 2024, meluncurkan TPID Awards Jawa Timur untuk apresiasi kabupaten/kota terbaik, serta mendukung elektrifikasi lahan pertanian sebagai bagian dari penguatan korporasi petani di Jawa Timur,” tambahnya.

Selain itu, pertemuan tersebut juga menyaksikan penandatanganan Kesepakatan Bersama (KSB) Kerjasama Antar Daerah (KAD) Intra Provinsi, melibatkan beberapa kabupaten seperti Pasuruan dengan Probolinggo, Banyuwangi dengan Nganjuk, dan Lumajang dengan Malang.

Meski inflasi di Triwulan III 2024 berhasil dikendalikan, Bobby mengingatkan agar TPID tetap mewaspadai potensi kenaikan inflasi pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024. Ia menekankan pentingnya menjaga ketersediaan pasokan dan memanfaatkan inflasi sebagai pendorong kesejahteraan produsen.

Tak hanya membahas inflasi, acara tersebut juga mengangkat isu peningkatan investasi melalui Forum Investasi Jawa Timur. Forum ini, yang diinisiasi sebagai tindak lanjut pencanangan Inisiatif, Kolaboratif, dan Inovatif (IKI) Investasi oleh Gubernur Jawa Timur, bertujuan mempercepat peningkatan investasi di seluruh daerah di Jawa Timur. 

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong kabupaten/kota untuk menyusun proyek investasi dan optimalisasi kawasan industri agar mampu menarik investasi lebih besar di daerah,”tambahnya. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)