Pj Gubernur Jabar Tinjau Petani Indramayu: Cari Solusi untuk Tingkatkan Kesejahteraan

: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin bersama Pjs Bupati Indramayu Dedi Taufik melakukan kunjungan kerja ke Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, untuk meninjau langsung kondisi para petani setempat, Rabu (16/10/2024)


Oleh MC KAB INDRAMAYU, Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:33 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 54


Indramayu, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin bersama Pjs Bupati Indramayu Dedi Taufik melakukan kunjungan kerja ke Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, untuk meninjau langsung kondisi para petani setempat, Rabu (16/10/2024)

Dedi Taufik mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tantangan yang dihadapi oleh para petani dalam menjalankan aktivitas pertaniannya sehari-hari.

Dengan kunjungan bersama Pj Gubernur ini, Pjs Bupati Indramayu berharap adanya peningkatan perhatian terhadap kesejahteraan petani melalui kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan, sehingga produktivitas pertanian serta kesejahteraan petani di Indramayu dapat terus meningkat.

Selama kunjungannya, Bey Machmudin berdialog dengan beberapa petani terkait kegiatan mereka setelah masa panen. Bey menyatakan komitmennya untuk terus mendukung petani di wilayah Jawa Barat, khususnya di Indramayu. "Kami akan mencari solusi bersama agar kesejahteraan petani semakin meningkat, termasuk memastikan akses petani terhadap modal dan perlindungan kesehatan," tegasnya.

Sugeng Heriyanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, menjelaskan kepada Pj Gubernur, sebagian hasil panen petani dijual langsung, sementara sebagian lagi dijemur untuk meningkatkan kualitasnya.

DKPP juga memberikan arahan kepada petani agar menjual beras, bukan gabah basah, sehingga nilai jual hasil panen dapat lebih tinggi. Dijelaskannya, untuk menggarap sawah seluas 1 hektar, dibutuhkan modal produksi sekitar Rp15 juta. Dengan hasil panen yang mencapai 6-7 ton per musim, petani rata-rata hanya mengelola setengah hektar lahan atau kurang.

"Rata-rata petani di sini hanya memiliki sawah kurang dari setengah hektar, sehingga penghasilan bulanan mereka berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta," ungkap Sugeng.

Di sisi lain, hama masih menjadi masalah utama yang sering dihadapi oleh petani. Petani Indramayu biasanya mengandalkan penggunaan obat-obatan khusus untuk membasmi hama di sawah, meskipun biaya untuk pestisida juga turut membebani modal mereka.

Selama masa tanam dan panen, aktivitas petani cukup padat, namun ketika tidak ada pekerjaan pertanian, banyak dari mereka yang menganggur. Hal ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi perekonomian keluarga petani di luar musim tanam. (Diskominfo Indramayu)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 07:15 WIB
Pj Bupati PPU: Hasil Rumput Laut di Desa Maruat dan Desa Labangka Sangat Menjanjikan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 September 2024 | 11:44 WIB
Mendag Zulkifli Hasan Dukung Pertumbuhan Industri Kakao dan Cokelat Indonesia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 30 Agustus 2024 | 17:06 WIB
Agricola Medal untuk Jokowi: Bukti Pengakuan Global atas Ketahanan Pangan Indonesia