Sekretaris Bapanas : Gerakan Pangan B2SA Jadi Investasi Penting untuk Generasi Penerus Bangsa

: Sekretaris Bapanas : Gerakan pangan B2SA jadi investasi penting untuk generasi penerus bangsa. -dok.MC Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 17 Oktober 2024 | 03:35 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 32


Surabaya, InfoPublik - Sekretaris Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy,  menghadiri acara Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-44 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) di JX Internasional Convention Exhibition, Surabaya, Rabu (16/10/2024).

Sarwo menyampaikan bahwa gerakan konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) merupakan investasi penting untuk memastikan anak-anak sebagai generasi penerus mengonsumsi makanan beragam dan bergizi.

"B2SA akan menjadi investasi untuk menjadikan tubuh kita tetap sehat, tetap aktif dan produktif, sehingga ini sangat penting untuk kita perhatikan demi pola makan anak-anak kita ke depan, bahwa makan yang dikonsumsi harus dipastikan beragam,bergizi, seimbang dan aman," jelasnya.

Lebih lanjut,ia menerangkan tema Hari Pangan Sedunia ke-44 Tahun 2024 yang ditetapkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) yakni, 'Right to Foods for a Better Life and a Better Future. Leave No One Behind' atau berarti  Hak Pangan untuk Kehidupan dan Masa Depan yang Lebih Baik, adalah untuk menyoroti pentingnya pemenuhan hak atas pangan.

"Hak atas pangan ini tidak hanya diwujudkan dengan tersedianya pangan saja, tetapi juga supaya pangan tersebut mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta aman untuk dikonsumsi sehingga dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik,"imbuhnya.

Permasalahan pangan,katanya, tidak hanya terletak pada penyediaan pangan dari sisi jumlahnya saja, tetapi juga dilihat dari sisi kualitasnya. Bahwa, kondisi pangan yang secara jumlah mencukupi tentunya tidak serta-merta mampu menyelesaikan permasalahan yang ada.

"Artinya jika harga pangan turun, salah satunya mungkin karena produksi melimpah. Ini tugas dari para Bupati ataupun wali kota untuk menjaga fluktuasi harga yang ada di wilayahnya masing-masing.Permasalahan pangan tidak hanya yang berkaitan dengan penyediaan pangan dari sisi jumlahnya tetapi juga kita harus menjaga dari sisi harganya,"imbuhnya.

Dengan mengutip perkataan Bethenny Frankel yaitu, 'your diet is a bank own, good food choice are good investment', Edhy menekankan pola makan yang baik, berprinsip pada keberagaman, kandungan gizi yang seimbang dan aman atau yang biasa disebut badan pangan  B2SA

"Kalau dulu istilahnya empat sehat lima sempurna untuk itu pada kesempatan yang baik ini saya mengajak semua peserta yang hadir untuk menerapkan konsumsi pangan B2SA dengan tiga langkah sederhana," ujarnya.

Beberapa langkah sederhana yang dimaksud Edhy adalah, pertama, membiasakan konsumsi aneka ragam pangan dengan porsi yang cukup. Dan kedua, memastikan bahwa bahan pangan yang dikonsumsi itu aman dari cemaran zat-zat tidak baik. Dan ketiga, pilihlah pangan lokal Nusantara sebagai menu sehari-hari.

"Untuk menciptakan konsumsi pangan yang baik tentunya tidak lepas dari penjaminan pangan yang aman untuk dikonsumsi, perubahan pola penyakit dan meningkatnya penyakit tidak menular dimana pangan merupakan salah satu faktor risiko baik karena faktor keamanan, mutu maupun informasi yang menyesatkan pada label dan iklan pangan tentunya menjadi penguat bahwa pangan yang kita konsumsi haruslah terjamin keamanannya,"tambahnya.

Penerapan regulasi serta praktik-praktik baik yang belum optimal dapat berdampak pada terjadinya kontaminasi pangan, sehingga berujung pada pangan yang tidak aman.

"Selain permasalahan keamanan pangan yang juga biasanya muncul adalah emerging issue termasuk tantangan adanya food fraud dan bioterorisme yang juga perlu perhatikan,"jelasnya.

Terkait permasalahan keamanan pangan, Edhy menuturkan, pemerintah telah menetapkan undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan. Disebutkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban menjamin bahan pangan yang tersedia,  harus cukup, harus baik jumlah maupun mutunya aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan maupun budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif.

"Selanjutnya sesuai dengan amanah undang-undang tersebut, lahirlah Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional yang diamanakan bahwa pengawasan keamanan mutu, gizi, label dan iklan pangan untuk pangan segar, baik yang berasal dari pangan segar asal tumbuhan maupun asal hewan ini, harus betul-betul dijamin keamanannya dan tentunya layak untuk dikonsumsi," tuturnya.

Menurutnya, kegiatan Peringatan Hari Pangan Sedunia ini sangat penting dan strategis dalam rangka penguatan komitmen bersama mewujudkan penyediaan dan penjaminan pangan yang cukup, bergizi, seimbang, serta aman demi masa depan generasi penerus bangsa.

"Selamat Hari Pangan Sedunia, semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat, dapat mewujudkan makan yang enak, sehat, serta yang B2SA. Pangan aman untuk hidup lebih sehat, pangan kuat Indonesia berdaulat,"tambahnya. (MC jatim/ida-vin/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 03:40 WIB
Pj Gubernur Jatim Jadi Saksi Komitmen Bersama Antikorupsi Anggota DPRD
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 03:38 WIB
Anggota DPRD Jatim 2024 - 2029 Teken Komitmen Anti Korupsi di depan Perwakilan KPK
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 03:36 WIB
PWNU Jatim Lakukan "Kick Off" Hari Santri 2024 di Unusa
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 03:31 WIB
Ketua Puspresnas:Pimnas sebagai Langkah Wujudkan Generasi Emas
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 03:30 WIB
Mendominasi, ITS Dapatkan Tiga Penghargaan di IIDSA ke-5
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 17 Oktober 2024 | 03:24 WIB
Pemkot Mojokerto Pamerkan Hasil Inkubasi Subsektor Ekonomi Kreatif