- Oleh MC KAB TOBA
- Jumat, 22 November 2024 | 20:19 WIB
: Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kapanewon Tempel bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sleman menggelar diskusi bertema deteksi dini dan pencegahan konflik, Rabu (16/10/2024).
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:16 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 149
Sleman, InfoPublik - Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kapanewon Tempel bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sleman menggelar diskusi bertema deteksi dini dan pencegahan konflik, Rabu (16/10/2024). Kepala Bakesbangpol Sleman, Indra Darmawan mengidentifikasi ideologi kebangsaan sebagai salah satu potensi kerawanan konflik di wilayah ini.
"Selain konflik etnis suku dan agama yang rawan juga adalah konflik terkait terorisme dikarenakan kewaspadaan yang menurun sebab tipikal orang Indonesia yang teramat ramah dan permisif terhadap pendatang baru di suatu daerah,” ucap Indra di Pendopo Kapanewon Tempel.
Dari segi geografis disebutnya, Sleman memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan banyaknya lembaga pendidikan, yang berkontribusi pada kerentanan terhadap konflik. Indra juga menyoroti masalah narkoba dan minuman keras sebagai faktor pendorong meningkatnya kenakalan remaja.
Khususnya menjelang Pilkada 2024 pada November mendatang, Indra juga mengingatkan potensi munculnya konflik. Belajar dari pengalaman Pileg dan Pilpres Februari lalu, Sleman harus belajar mengantisipasi potensi konflik tersebut. “Sleman masuk dalam 10 besar kerawanan pemilu walaupun dilihat dari tingkat partisipasinya termasuk tinggi,” kata Indra.
Dari sudut pandang Kepolisian, Iptu Sugimin dari Babinkamtibmas Polresta Sleman menekankan perlunya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kamtibmas. Salah satunya dengan mewujudkan toleransi beragama yang mengacu pada trirukun, rukun antarsesama agama, rukun dengan yang berbeda agama, rukun penganut agama dengan pemerintah.
Sugimin juga mendorong peserta untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam menangani masalah keamanan dan ketertiban. Menjaga keamanan ditegaskan Sugimin bukanlah tanggung jawab Kepolisian semata, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat. "Sinergi antara Kepolisian dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengurangi potensi konflik," katanya.
Sementara Penewu Tempel Agung Dwi Maryoto menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada seluruh pihak yang tergabung dalam wadah forum komunikasi di Kapanewon Tempel.
"Pentingnya sinergi menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya masing-masing. Untuk itu peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kamtibmas dapat ditingkatkan,” kata Agung.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Penewu Tempel, Agung Dwi Maryoto, serta kepala dan perwakilan dari instansi terkait seperti Kesbangpol Sleman, Forkom UMKM, FKDM, dan Babinkamtibmas. Penewu Tempel menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. (MC Kab. Sleman)