:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 17 Oktober 2024 | 05:39 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 156
Pekanbaru, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau menggelar pertemuan rutin untuk membahas perkembangan ekspor dan impor di Provinsi Riau selama bulan September 2024. Pertemuan ini mengungkap sejumlah data penting terkait perdagangan internasional di wilayah tersebut.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, memaparkan bahwa nilai ekspor Riau pada September 2024 mencapai USD1.423,99 juta. Namun, angka ini mengalami penurunan sebesar 11,55 persen jika dibandingkan dengan September 2023 (year-on-year/y-on-y).
"Jika dibandingkan dengan Agustus 2024 (month-on-month/m-to-m), ekspor juga menurun sebesar 13,08 persen. Sementara secara kumulatif dari Januari hingga September (c-to-c), nilai ekspor Riau mengalami penurunan 8,85 persen," jelas Asep saat menyampaikan rilis resmi BPS di Aula Kantor BPS Provinsi Riau, Selasa (15/10/2024).
Selain itu, Asep juga menjelaskan mengenai nilai impor Riau yang menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada September 2024, nilai impor Riau tercatat sebesar USD154,18 juta, mengalami peningkatan 7,29 persen secara y-on-y dibandingkan September 2023.
"Namun, secara m-to-m, impor mengalami penurunan 20,14 persen. Jika dilihat secara kumulatif (c-to-c), impor Riau juga mengalami penurunan 17,42 persen," tambah Asep.
Dalam acara yang sama, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Eriadi Fahmi, menyampaikan terima kasih atas informasi yang diberikan BPS terkait perkembangan ekspor dan impor di Provinsi Riau. Data tersebut juga merupakan hasil kerja sama dengan Kanwil Bea dan Cukai Riau.
Eriadi menjelaskan bahwa data ekspor-impor sangat bermanfaat untuk memahami arus perdagangan internasional di Riau, serta memberikan gambaran mengenai kinerja perdagangan di wilayah ini, termasuk volume, nilai, dan rincian komoditas.
"Informasi ini sangat berguna untuk analisis pasar dan ekonomi. Kami berharap ekspor Riau terus meningkat, terutama untuk komoditas unggulan seperti CPO, kertas dan karton, serta bubur kertas," harap Eriadi.
(Mediacenter Riau/nv)